Dark/Light Mode

Sopir Truk Sering Diperas Preman

Hutama Karya Wajib Menjamin Keamanan Tol Trans Sumatera

Senin, 7 Desember 2020 05:13 WIB
Jalan Tol Trans Sumatera. (Foto : Hutama Karya)
Jalan Tol Trans Sumatera. (Foto : Hutama Karya)

 Sebelumnya 
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengaku, para anggotanya sering mendapat keluhan dari para sopir.

Tempat untuk beristirahat yang dinilai paling aman, yaitu rest area, justru menjadi lahan basah bagi Si Bang Jago. “Jujur saja, sopir truk itu sering dipalak (pungutan liar/ pungli) di rest area tertentu,” aku Gemilang kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Aptrindo khawatir, pemalakan yang biasanya terjadi di luar jalan tol, kini bergeser ke rest area di jalan tol.

Baca juga : Mantan Ketua DPR Nantang Tunjukin Bukti Transfer Duit

Gemilang menduga, aksi pemalakan nekat dilakukan di sekitar ruas Tol Trans Sumatera, lantaran jalur bebas hambatan sepanjang 513 kilometer ini minim fasilitas keamanan. Sehingga mereka leluasa memalak para sopir truk. “Kalau faktor keamanannya tidak dipersiapkan dengan baik, biasanya akan terjadi kejahatan semacam ini,” katanya.

Sejauh ini, lanjut Gemilang, jika si sopir kena palak, mereka hanya bisa melapor kepada perusahaan pemilik truk. Berbeda jika fasilitas keamanan di jalur tol terpanjang di Indonesia itu sudah oke. Sopir tinggal melapor kepada petugas, lalu yang berwenang bisa gerak cepat mengusut serta mengantisipasinya.

Selain itu, Gemilang menyarankan, sebaiknya pengumuman nomor kontak untuk layanan bantuan bagi pengguna tol, perlu dipampang secara jelas di banyak titik. Layaknya jalur tol di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Baca juga : Spring Air, Luncurkan Kasur Anti Virus dan Bakteri

“Sopir ini bingung mau lapor ke siapa. Minta bantuan ke warga sekitar, malam-malam. Khawatir malah urusan jadi panjang. Kontak aduan juga belum ada,” akunya.

Sopir yang menjadi korban kebanyakan dari arah Jakarta menuju Palembang. Titik rawan kejahatan terjadi saat masuk di ruas Tol Pekanbaru-Dumai dan setelahnya. “Sebetulnya masih ada titik tertentu yang rawan, tapi saya belum jelas di rest area mananya. Karena rest area ini kondisinya masih darurat, jauh dari sempurna,” katanya.

Karena itu, dia berharap pihak keamanan selalu siaga terutama di rest area mulai pukul 8 malam hingga subuh.

Baca juga : Menpora : Persatuan Jadi Kunci Menjaga Keselamatan Bangsa

Menurut Gemilang, jika pemalakan tidak dihentikan, bukan tidak mungkin para penyamun bisa menjarah barang-barang yang diangkut oleh truk. Hal ini akan mengganggu distribusi sembako untuk masyarakat daerah. Sebab, angkutan logistik sebagian besar membawa kebutuhan pokok warga. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.