Dark/Light Mode

Pengunjung Antusias Padati 110 Booth Franchise Expo

Konsep Waralaba Diyakini Jadi Opsi Pelaku UKM Pemula

Sabtu, 23 Maret 2019 14:58 WIB
Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Endro Nugroho (ketiga kanan) dan Ketua Emiritus Asosiasi Franchise Indonesia 
Anang Sukandar (kanan) bersama para pemenang pengusaha waralaba terbaik dalam National Roadshow Info Franchise & Business Concept (IFBC) Expo 2019 digelar di Balai Kartini, Jakarta, kemarin. (Foto : DWI/RAKYAT Merdeka).
Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Endro Nugroho (ketiga kanan) dan Ketua Emiritus Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar (kanan) bersama para pemenang pengusaha waralaba terbaik dalam National Roadshow Info Franchise & Business Concept (IFBC) Expo 2019 digelar di Balai Kartini, Jakarta, kemarin. (Foto : DWI/RAKYAT Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Konsep usaha waralaba (franchise) tetap menjadi model bisnis yang digandrungi pelaku usaha pemula. Ini terlihat dari antusiasme pengunjung selama National Roadshow Info Franchise & Business Concept (IFBC) Expo 2019 di Balai Kartini, Jakarta.

Digelar selama tiga hari, yaitu sejak Jumat-Minggu (22- 24 Maret 2019), IFBC diharapkan menjadi inspirasi membuka usaha waralaba. Pengunjung memadati 110 booth bisnis waralaba di IFBC, yang digelar untuk ke-13 kalinya ini.

Jejeran brand dan merek top di model bisnis waralaba, seperti Indomaret, Alfamart, Kebab Turki Baba Rafi, Roti Jhon, Taisi Tahu Jeletot hingga Kopi Kalijodo, siap menawarkan bisnis waralaba dengan omzet yang menggiurkan. Salah satu pengunjung, Rahman (27) mengaku sengaja datang ke pameran IFBC Expo 2019 untuk mencari ide dan inspirasi memulai bisnis.

Baca juga : Penangguhan Pungutan Ekspor Jadi Insentif Bagi Pelaku Usaha

Ia mengaku, saat ini masih bekerja di sebuah perusahaan advertising, namun ingin segera memulai bisnis. “Masih bingung mau bisnis apa. Di sini saya mau menimbang-nimbang mana usaha yang autopilot (langsung jadi). Biar mudah diikuti bagi saya yang baru pemula di bisnis,” ujarnya saat ditemui Rakyat Merdeka.

Rahman bilang, ia mau berbisnis karena ingin memiliki pendapatan yang lebih, dari hanya sekadar menjadi pegawai. Sebenarnya, keinginan untuk berbisnis sudah ada sejak dulu. Tapi dia selalu bingung untuk mulainya dari mana.

Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Endro Nugroho menuturkan, tercatat tiap tahun muncul sekitar puluhan usaha waralaba baru, meski kondisi ekonomi masih banyak tantangannya. Mulai dari waralaba food and beverage, gas and oil, fesyen hingga laundry.

Baca juga : Diresmikan Jokowi, Gojek Dukung Modernisasi Pasar Tradisional

“IFBC merupakan rangkaian tur di 5 kota, yaitu di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan balik lagi di Jakarta. Sebanyak 110 stan mewakili keagenan, distributor dan franchise berbagai jenis usaha,” terangnya dalam opening ceremony IFBC Expo 2019 di Jakarta, kemarin.

Tak hanya booth dan stan, IFBC juga menyediakan seminar impact. Bagaimana meningkatkan awareness tantangan, menciptakan pelaku UMKM unggul dan berdaya saing global.

Endro, yang juga CEO Es Teler 77 ini melanjutkan, waralaba menjadi kesempatan bisnis yang menciptakan lapangan kerja nasional.

Baca juga : Toyota Dorong IKM Otomotif Naik Kelas

Waralaba Indonesia, merupakan bisnis yang powerfull dan berkesinambungan. “Makanya kami juga mendorong adanya sinergi baik antar pemerintah, asosiasi dan pihak lain. Harapan kami ada pembinaan, konsultasi dan pelatihan bimbingan bagi waralaba nasional agar impactnya makin besar di Tanah Air,” ujarnya.

Saat ini, Es Teler 77 telah memiliki 175 gerai dengan karyawan sebanyak 2.500 orang. Es Teler 77 pun konsisten memakai bahan baku lokal sekitar 4 ton per hari bahan makanan tepung dan lain-lain, serta mengolah sekitar 10 ribu kelapa per hari. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.