Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kantongi Dana Segar Rp 2,2 Triliun

Bos Krakatau Steel Patok Tekan Impor Hingga 40 Persen

Rabu, 6 Januari 2021 05:15 WIB
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim. (Foto : Istimewa).
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk optimistis dana Investasi Pemerintah dapat mengerek kinerja industri baja nasional. Sehingga, bisa menekan impor komoditas itu sampai 40 persen pada tahun ini.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, pihaknya telah menerima dana Investasi Pemerintah, Obligasi Wajib Konversi (OWK) senilai Rp 2,2 triliun, pada 30 Desem­ber 2020. Menurutnya, dengan dukungan Investasi Pemerintah tersebut, akan memberikan fleksibilitas dalam meningkat­kan pasokan bahan baku pada industri hilir. Termasuk, industri pengguna baja nasional.

Baca juga : Jangan Khawatir, Stok BBM Dan LPG Di Jawa Tengah Aman Terkendali

“Harapannya, pasokan bahan baku bisa kembali normal seper­ti sebelum pandemi,” ujar Silmy, melalui pesan singkat, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Ia meyakini, dengan meningkatnya pasokan bahan baku baja di dalam negeri, maka akan membendung derasnya impor baja yang masuk ke Indonesia.

Baca juga : Indonesia Masih Seksi Di Mata Investor Asing

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor besi dan baja sepanjang 2019 mencapai 10,39 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 144,7 triliun. Realisasi impor baja ini meningkat 1,42 persen dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebesar 10,25 miliar dolar AS atau setara Rp 142,7 triliun.

“Saya berharap, kinerja peru­sahaan tahun ini semakin baik dan produktif. Jadi, bisa turut menekan impor antara 20 sampai 40 persen,” ungkapnya.

Baca juga : Transjakarta Bakal Tambah Bus Listrik Dan Kerek Layanan

Lebih jauh, Silmy juga ber­harap, penguatan industri baja dari hulu hingga hilir, akan ter­dampak pada pergerakan laju pertumbuhan ekonomi nasional.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.