Dark/Light Mode

Genjot Bisnis Konsumer Di Tengah Pandemi, BNI Andalkan Kekuatan Digitalisasi

Kamis, 14 Januari 2021 17:29 WIB
Nasabah menunjukkan Kartu Debit World BNI Emerald di Jakarta belum lama ini. (Foto: Dok. BNI)
Nasabah menunjukkan Kartu Debit World BNI Emerald di Jakarta belum lama ini. (Foto: Dok. BNI)

 Sebelumnya 
Selain itu, BNI terus meningkatkan digital mindset dan kapabilitas pegawai untuk optimalisasi proses bisnis digital

Bisnis Kartu

Corina mengatakan, BNI juga semakin gencar untuk meningkatkan transaksi nasabah menggunakan kartu kredit di tengah pandemi Covid-19. Salah satu penawarannya adalah dengan memberikan nasabah untuk mengkonversi transaksi menjadi installment dengan bunga 0 persen.

Baca juga : Sinergi Bareng Pemkab Ende, PLN Kembangkan Penggunaan Biomassa

Transaksi menggunakan kartu kredit di BNI saat ini cukup terdampak lantaran banyaknya pembatasan yang membuat nilai transaksi juga rendah. "Jadi kalau dilihat memang transaksi kartu kredit ini dengan adanya pembatasan traveling domestik maupun internasional, pembatasan jam operasional mall, hingga pembatasan jumlah pengunjung dine in di resto ini semua transaksi memang terjadi pembatasan," jelas Corina.

Untuk mendorong peningkatan transaksi ini, jelas dia, BNI telah menargetkan sejumlah sektor-sektor ekonomi yang memiliki prospek seperti transaksi e-commerce, gadget, kesehatan dan travel related. Selain itu nasabah di luar Jakarta transaksi kartu kredit akan difokuskan di merchant lokal strategis dan favorit.

Wealth Management

Baca juga : Program Tenaga Kerja Mandiri Ciptakan Padat Karya Masih Minim Sosialisasi

Sepanjang 2020, bisnis wealth management di BNI mengalami peningkatan signifikan, baik dari sisi jumlah nasabah hingga dana kelolaan (Asset Under Management). Peningkatan bisnis wealth management ini terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah nasabah kalangan atas dan literasi keuangan.

“Memang pertumbuhan masyarakat kalangan atas bertambah disertai dengan pemahaman literasi keuangan. Ini sangat bagus menurut kami, ini terlihat dengan meningkatnya jumlah nasabah BNI Emerald, yaitu nasabah yang memiliki dana cukup besar setiap tahunnya. Tumbuh 12 persen yoy di 2020,” ujarnya.

Ia menjelaskan, seiring dengan peningkatan ini nilai AUM reksa dana yang dikelola melalui bisnis ini meningkat 37 persen YoY hingga akhir 2020. Sedangkan AUM (asset under management) untuk obligasi naik 15 persen YoY untuk periode yang sama.

Baca juga : Potensi Bisnis Besar, BRIsyariah Resmikan Kantor Cabang Di Kota Padang

“Kita amati juga pertumbuhan dana nasabah kaya dalam situasi pandemi diiringi perubahan perilaku termasuk transaksi financial yang shifting dari konvensional ke online channel,” tambah Corina.

Perubahan perilaku ini dimanfaatkan oleh BNI untuk memberikan edukasi investasi dan penawaran yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing nasabah. Tidak sedikit nasabah high affluent yang memanfaatkan momen penyesuaian suku bunga meningkatkan aset kelas melalui penembapat produk investasi yang sesuai profil risiko. Dengan demikian AUM dapat meningkat dan terjaga meski di saat pandemi.

“BNI juga terus menggalakan berbagai program literasi keuangan dan inklusi keuangan yang diimbangi dengan ekspansi bisnis Funding, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau BNI Griya, hingga Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau BNI Fleksi,” pungkas Corina. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.