Dark/Light Mode

Bio Farma: 13 Juta Vaksin Covid-19 Selesai Produksi 11 Februari 2021

Selasa, 2 Februari 2021 13:40 WIB
Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyando. (Foto: ist)
Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyando. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bio Farma menargetkan 13 juta vaksin Covid-19 akan selesai diproduksi pada 11 Februari 2021. Vaksin tersebut diberi nama Covid-19 vaccine.

Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyando mengatakan, bahan baku gelombang pertama atau tahap ketiga yang datang sebanyak 15 juta dosis sudah mulai diproses di Bio Farma sejak 14 Januari 2021. 

“Kami menargetkan produksi 13 juta dosis dan diperkirakan akan selesai produksi pada 11 Februari 2021," ujarnya di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Selasa (2/2).

Baca juga : Menkes Targetkan Vaksinasi Tenaga Kesehatan Selesai Akhir Februari

Pada hari ini, kata dia, Indonesia kembali mendapatkan 10 juta bahan baku vaksin ditambah satu juta overfill (volume ekstra) dari Sinovac. Sehingga totalnya ada 11 juta dosis bahan baku pembuatan vaksin Covid-19.

Sebelumnya, pada 12 Januari 2021, Indonesia juga telah menerima 15 juta dosis bulk dengan overfill 1,5 juta dosis. Overfill adalah volume ekstra yang diberikan Sinovac untuk mengantisipasi proses produksi di Bio Farma.

"Untuk kedatangan hari ini akan mulai diproses 13 Februari dan diharapkan selesai 30 Maret 2021,” ujarnya.

Baca juga : JK : Vaksin Covid-19 Mandiri Percepat Target Vaksinasi Nasional

Menurut dia, setelah selesai diproduksi, vaksin tersebut harus mengikuti uji mutu dan quality control yang ketat yang dilakukan laboratorium Bio Farma maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan vaksin yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan mutu yang ditetapkan.

Lalu, BPOM akan mengeluarkan hasil uji dalam bentuk lot release untuk vaksin yang diproduksi Bio Farma dari gelombang pertama vaksin produski Bio Farma yang diperkirakan akan selesai pada minggu kedua Februari 2021.

Lot release merupakan persyaratan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) berupa proses evaluasi yang dilakukan oleh otoritas obat setiap negara terhadap hasil uji dan/atau review dokumen mutu lot/batch suatu produk vaksin untuk menjamin mutu setiap lot/batch vaksin tersebut

Baca juga : Pakai Kaos Jogo Santri Jogo Kiai Saat Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Pesan Gus Yasin

"Vaksin tersebut rencananya akan dialokasikan untuk petugas publik dan tenaga layanan publik termasuk TNI/Polri mulai akhir Februari 2021," ungkap dia.

Bambang mengatakan, menggunakan sistem manajemen vaksin atau SMDV yang terintegrasi dilengkapi dashborad internet of thing dalam proses pendistribusian vaksin Covid-19 agar vaksin tetap terjaga.

"Kemasan vaksin Covid-19 akan dinamakan Covid-19 vaccine, memiliki kemasan yang berbeda dengan vaksin yang sebelumnya didistribusikan yaitu Coronavac sebelumnya," tukasnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.