Dark/Light Mode

Hasil Survei BRI

Pelaku UMKM Optimistis Bisnis Tahun Ini Membaik

Jumat, 19 Februari 2021 05:40 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso (kiri), bersama Direktur Bisnis Mikro Supari, saat paparan hasil survei BRI Micro & SME Index (BMSI) terhadap aktivitas bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kuartal IV-2020, di Jakarta, kemarin. Hasil survei itu menyebutkan adanya penurunan kegiatan usaha UMKM dari kuartal III-2020 sebesar 84,2 persen, menjadi 81,5 persen di kuartal IV-2020. (Foto : DOK BRI).
Direktur Utama BRI Sunarso (kiri), bersama Direktur Bisnis Mikro Supari, saat paparan hasil survei BRI Micro & SME Index (BMSI) terhadap aktivitas bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kuartal IV-2020, di Jakarta, kemarin. Hasil survei itu menyebutkan adanya penurunan kegiatan usaha UMKM dari kuartal III-2020 sebesar 84,2 persen, menjadi 81,5 persen di kuartal IV-2020. (Foto : DOK BRI).

 Sebelumnya 
Menurutnya, program restruk­turisasi kredit, subsidi bunga, dan pinjaman baru terbukti memberikan dampak positif ter­hadap kinerja UMKM. Terutama untuk bisa bertahan dan bangkit. Kemampuan debitor UMKM menjadi lebih baik dalam me­menuhi kewajibannya memba­yar pokok dan bunga pinjaman.

“Saat ini ada 30 juta pelaku UMKM yang belum mendapat akses pendanaan formal, hal ini yang menjadi fokus BRI ke de­pan,” tegasnya.

Baca juga : Survei BRI Micro Dan SME Index : Pelaku UMKM Tetap Optimistis Di 2021

Rencana tersebut disambut baik oleh Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun. Ia mengakui, peran BRI dalam penyaluran kredit untuk UMKM, paling atraktif dibandingkan bank pelat merah lain.

“Kalau saya boleh jujur, BRI memang paling cepat penyaluran stimulusnya. Bahkan, penempa­tan dana oleh Pemerintah di BRI pun mampu disalurkan secara signifikan,” tutur Ikhsan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Bos MNC Optimistis Kawasan Lido Dorong Ekonomi Kreatif

Ikhsan melanjutkan, kondisi UMKM saat ini sangat bergan­tung pada perkembangan ekono­mi riil nasional. Pelaku UMKM pun masih cukup khawatir untuk kembali melanjutkan operasionalnya, jika penyebaran virus Covid-19 masih cukup ganas. Sehingga pemerintah terpaksa melakukan pembatasan kegiatan ekonomi.

“Kondisi memang masih tidak menentu. Pandemi memang harus ditangani lebih dahulu. Komitmen pemerintah dan BRI sudah sangat bagus dan perlu dipertahankan,” tutupnya.

Baca juga : Srikandi Indonesia yang Sukses Geluti Bisnis Kaum Adam

Untuk diketahui, di 2020, pemerintah menyiapkan anggaran PEN khusus mencapai Rp 123,46 triliun. Di antaranya un­tuk subsidi bunga, penempatan dana restrukturisasi UMKM, dan insentif pajak pembiayaan lewat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Sementara tahun ini, anggaran dana PEN untuk UMKM dan korporasi dianggarkan Rp 157,57 triliun.

Sedangkan penempatan dana pemerintah pada BRI dalam bentuk deposito, senilai total Rp 15 triliun. Perseroan berhasil menyalurkannya dalam bentuk kredit UMKM sebanyak Rp 136,7 triliun. Artinya, penyaluran kredit ke wong cilik itu sebanyak sembilan kali lipat dari dana yang diparkir Pemerintah di BRI. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.