Dark/Light Mode

Hadir Di Surabaya, Yogyakarta Dan Semarang

BGR Logistics Genjot Jumlah Pengguna Aplikasi Warung Pangan

Rabu, 3 Maret 2021 19:11 WIB
Model memperlihatkan aplikasi Warung Pangan. (Foto: ist)
Model memperlihatkan aplikasi Warung Pangan. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics menyasar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan pemilik warung di tiga kota: Surabaya, Yogyakarta dan Semarang untuk gunakan di aplikasi Warung Pangan.

Direktur Pengembangan Usaha & Sistem Informasi BGR Logistics, Tri Wahyundo Hariyatno menjelaskan, aplikasi warung pangan dapat menghubungkan Produsen sebagai hulu dan UMKM atau warung sebagai hilirnya dengan komoditas utama yang disasar adalah produk pangan.

“Di 2021 ini, kami hadirkan warung pangan di Surabaya, Yogyakarta dan Semarang, tepatnya pada Februari lalu,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (3/1).

Baca juga : Rilis Aplikasi Maubeli, BGR Logistics Perkuat Ketahanan Pangan

Untuk mempertahankan harga di aplikasi Warung Pangan tetap stabil, BGR menerapkan teknologi. Bahkan dari sisi penyimpanan, perseroan juga memiliki cold storage yang mampu menyimpan komoditi dari produsen untuk menjaga ketersediaan stok agar harga tidak fluktiatif di aplikas Warung Pangan.

“Kami juga bekerja sama dengan BUMN Klaster Pangan yang memiliki teknologi pembibitan, pembenihan dan lain sebagainya, agar membuat produk pangan yang mereka hasilkan dan pasarkan, terjaga kualitasnya dan stabil harganya,” bebernya.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Deputi Bidang Pemetaan Kondisi dan Peluang Usaha Kementerian Koperasi & UKM Rahmadi mengapresiasi, upaya dari BGR Logistics untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam membangkitkan UMKM, percepatan digitalisasi produk dan jasa UMKM di Indonesia.

Baca juga : Perkuat Warung Pangan, BGR Logistics Kerja Sama dengan Induk Koperasi Pedagang Pasar

Berdasarkan data survei yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2020 dengan total responden 195 ribu UMKM, menunjukkan UMKM yang paling terdampak Covid-19 adalah sektor food & beverages yang merupakan sektor pangan. Lalu diikuti UMKM pada sektor usaha lainnya.

Padahal, sektor UMKM merupakan penopang perekonomian nasional dengan kontribusi 60 persen dari PDB, UMKM juga dapat menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan 99 persen dari total lapangan kerja. “Tentunya kita harus mendorong mereka dengan platform digital di masa pandemi ini,” katanya.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati mengatakan, sejak pandemi melanda, terjadi pengurangan aset, omzet serta tenaga kerja cukup signifikan. Hal ini juga dibarengi dengan permasalahan lainnya yang cukup mendesak, yakni terkait pemasaran produk.

Baca juga : BGR Logistics Tambah Fitur Pembiayaan KUR Di Aplikasi Warung Pangan

“Makanya, kami mendorong UMKM atau Pemilik Warung di Jawa Tengah dan Semarang khususnya, untuk masuk ke e-commerce memasarkan produk mereka. Salah satunya, lewat aplikasi Warung Pangan,” tandasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.