Dark/Light Mode

Siapkan Empat Jurus

Erick Pede RI Mampu Salip Ekonomi Syariah Malaysia

Kamis, 18 Maret 2021 05:30 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir di acara ISEI, Rabu 17 Maret 2021. (Foto : Istimewa).
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir di acara ISEI, Rabu 17 Maret 2021. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
“Masyarakat Ekonomi Sya­riah mendukung Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Hal itu sejalan dengan masterplan ekonomi syariah Indonesia 2019-2024 yang diterbitkan Komite Nasional Ekonomi dan Syariah. Keselarasan ini penting,” katanya.

Erick menjelaskan, pertumbuhan ekonomi syariah sangat besar, baik di sisi perbankan maupun pasar modal. Pertumbuhan aset perbankan syariah pada tahun 2020 meningkat sebesar 10,9 persen. Sementara, bank konven­sional tumbuh 7,7 persen.

Baca juga : Wapres Pede Indonesia Jadi Pusat Ekonomi Syariah Global

Dari sisi industri juga sama. Disebutkannya, potensi pengem­bangan industri syariah Indonesia mencakup 6 sektor yakni keuangan, makanan, fesyen, kosmetik, farmasi, perjalanan dan media.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) yang juga Ketua ISEI Jakarta Inarno Djajadi meniai, ekonomi dan keuangan syariah dapat mendorong proses pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi.

Baca juga : Perdagangan Januari Surplus Rp 27 T, KSP Pede Ekonomi 2021 Membaik

Menurutnya, dukungan pem­biayaan dari lembaga keuangan syariah dibutuhkan untuk men­jaga pemulihan ekonomi nasion­al. Dukungan pembiayaan itu bias diwujudkan melalui penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk membiayai pem­bangunan prasarana publik dan Green Sukuk untuk mendukung kelestarian lingkungan.

Inarno menambahkan, pem­bentukan Bank Syariah Indo­nesia (BSI) yang secara resmi diluncurkan pada Februari lalu, telah menciptakan kekuatan capital, serta perluasan jang­kauan dan fasilitas.

Baca juga : Mantan Stafsus Presiden Bidang Ekonomi Era SBY, Firmanzah Meninggal Dunia

“BSI bisa menjadi game changer dalam akselerasi im­plementasi ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indo­nesia,” jelasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.