Dark/Light Mode

Pakai Jurus Financial Fitness, OCBC Perbaiki Mindset Anak Muda Tentang Keuangan

Rabu, 24 Maret 2021 21:24 WIB
Direktur Bank OCBC NISP Ka Jit. (Foto: Ist)
Direktur Bank OCBC NISP Ka Jit. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank OCBC NISP Tbk. mengadakan program literasi keuangan digital yang fokus membangun generasi muda agar memiliki pengetahuan, kebiasaan dan mindset financial yang tepat. Program pendampingan keuangan ini ingin membawa Indonesia melaju jauh menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada 2045.

"Membangun generasi financially fit mulai dari meningkatkan pemahaman dasar, memperbaiki kebiasaan manajemen keuangan yang salah dan meluruskan mindset terkait financial yang keliru. Agar mereka dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat," kata Direktur Bank OCBC NISP Ka Jit.

Baca juga : Undi Giveaway Bareng Donny Kesuma, Bamsoet Ajak Masyarakat Bangun Kerukunan

Untuk itu, OCBC NISP meluncurkan solusi Financial Fitness by NYALA OCBC NISP guna memberdayakan generasi Indonesia agar memiliki kondisi financially fit, menggeser mindset dari getting rich menjadi getting fit.

Pasalnya, menurut Ka Jit menjadi kaya itu relatif atau tidak bisa diukur. Sedangkan menjadi seseorang yang memiliki kondisi financially fit itu ada pengukurannya, mulai dari tabungan, dana darurat, proteksi sampai dengan investasi.

Baca juga : Mensos Ajak Jurnalis Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan

Solusi Financial Fitness ini lebih dari sekedar produk keuangan. Ini merupakan solusi terintegrasi yang menghadirkan program pendampingan. Mulai dari Nyala Financial Fitness Squad, Komunitas Ruang meNYALA, platform edukasi https://ruangmenyala.com dan Ruang MeNYALA Financial Fitness Gym.

Menurut Ka Jit lagi, ada tiga kesalahan dalam pemahaman keuangan dari generasi Indonesia. Yang pertama adalah pengetahuan. Banyak masyarakat yang mengambil keputusan finansial kurang tepat. Misalnya investasi mengikuti tren tanpa punya pemahaman dasar.

Baca juga : Kevin Julio Ajak Anak Muda Peduli Lingkungan

Kedua yakni kebiasaan manajemen finansial yang kurang tepat dan terbawa lifestyle kekinian. Misalnya tergoda ajakan diskon, atau membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan dengan cara kredit," jelas dia.

Dan ketiga adalah mindset keuangan yang kurang tepat. Maksudnya perencanaan keuangan itu cuma buat orang kaya, karena biaya konsultasinya itu mahal atau perencanaan keuangan itu sulit. “Saya berharap program ini merangkul masyarakat, khususnya generasi muda. Ini bukan sekadar inisiatif bisnis, melainkan komitmen menjalankan responsible banking untuk mengajak masyarakat berdaya secara financial," tandas Ka Jit. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.