Dark/Light Mode

Gelar RUPS Tahunan,

BRI Bagi-bagi Dividen 65 Persen

Kamis, 25 Maret 2021 17:11 WIB
Dirut BRI Sunarso (kelima dari kiri) berpose bareng jajaran direksi, seusai RUPST 2021 di Jakarta, Kamis (25/3). (Foto: BRI)
Dirut BRI Sunarso (kelima dari kiri) berpose bareng jajaran direksi, seusai RUPST 2021 di Jakarta, Kamis (25/3). (Foto: BRI)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2021, dengan menyetujui pembayaran dividen sebesar 65 persen dari laba bersih konsolidasian tahun 2020 (Rp 18,6 triliun), atau mencapai Rp 12,1 triliun. Sisanya sebesar 35 persen atau Rp 6,5 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyatakan, rasio dividen tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, serta dalam rangka menjaga struktur modal yang kuat untuk ekspansi bisnis dan mengantisipasi risiko.

"Sesuai dengan tahapan implementasi Basel III, Perseroan ingin menjaga tingkat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) diatas 18 persen. Selain itu, Perseroan masih memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh, baik secara organik maupun anorganik,” ujar Catur dalam konferensi pers RUPST BRI secara virtual, Kamis (25/3).

Baca juga : Airlangga Ramal Ekonomi Tahun Ini Tumbuh 5,5 Persen

Selain pembagian dividen, rapat tersebut juga menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

Secara umum kinerja keuangan konsolidasian Perseroan secara konsisten tumbuh di atas industri perbankan nasional, sebagaimana tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

"Total aset kami mencapai Rp 1.511,8 triliun atau tumbuh 6,7 persen year on year (yoy). Dengan pertumbuhan kredit mencapai 3,9 persen (yoy) atau menjadi Rp 938,4 triliun," rinci Catur.

Baca juga : Jaga Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Di Level 3,50 Persen

Pertumbuhan kredit dengan komposisi kredit segmen UMKM mencapai 82,1 persen. Sementara itu Non Performing Loan (NPL) Gross BRI tercatat 2,99 persen. "NPL yang terjaga merupakan bentuk keberhasilan Perseroan dalam pengelolaan Aset yang baik pada kondisi krisis," katanya.

Sementara Dana Pihak Ketiga berhasil tumbuh 9,8 persen pada Tahun 2020 menjadi Rp 1.121,1 triliun dengan rasio Current Account Saving Account (CASA) sebesar 59,7 persen.

"Perseroan mampu membukukan Laba Bersih sebesar Rp 18,66 triliun. Periode krisis kali ini semakin membuktikan konsistensi Perseroan dalam menyelamatkan UMKM, sehingga mampu mengubah kesulitan menjadi ketangguhan," ujarnya.

Baca juga : DPD Tolak Wacana Jabatan Presiden Tiga Periode

Perseroan secara Group, kata Catur, terus mengambil langkah strategis dan inovatif dalamrangka penciptaan diversifikasi income dan integrated financial services, sehingga mampu melengkapi kebutuhan finansial masyarakat Indonesia secara lebih luas. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.