Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Jelang akhir pekan, nilai tukar rupiah dibuka tak bergerak alias stagnan di level Rp 14.420 per dolar AS dibandingkan dengan perdagangan kemarin.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik sekitar 0,28 persen menjadi 92,85.
Baca juga : Maling Ketiduran Di Rumah Korban
Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro minus 0,19 persen ke level Rp 17.028, terhadap dolar Australia menurun 0,42 persen ke level Rp 10.954, dan terhadap yuan China juga minus 0,09 persen ke level Rp 2.207.
Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail Zaini melihat, capital outflow di pasar saham membuat tak bergerak dan cenderung terkoreksi tipis. “Saat ini uang dari pasar saham Asia lari ke AS karena yield US Treasury tinggi dan jadi lebih menarik," kata Mikail, Jumat (26/3).
Baca juga : Masih Lemes Juga, Rupiah Butuh Jamu Kuat
Ia mengatakan, dana asing yang keluar dari pasar saham tidak semuanya keluar dari pasar keuangan Indonesia, melainkan beralih ke pasar obligasi dalam negeri. Sementara, pelaku pasar saat ini masih menanti data inflasi AS (core PCE price index) yang rilis di akhir pekan ini.
“Dengan data durable good dan PMI AS yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar, maka tekanan dari proyeksi kenaikan inflasi AS bisa mereda,” ujarnya.
Baca juga : Yang Lain Menguat, Rupiah Loyo Sendirian
Mikail pun memprediksi pergerakan rupiah berada di kisaran Rp 14.400-Rp 14.500 per dolar AS. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya