Dark/Light Mode

Bisnis Digital Dongkrak Kinerja

Transaksi Mobile Banking BNI Tembus Rp 138 Triliun

Rabu, 28 April 2021 05:30 WIB
Ilustrasi. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
“Investasi berkelanjutan di platform transactional banking akan terus menjadi prioritas, mengingat hampir separuh dari dana murah BNI berasal dari nasabah aktif pengguna BNI Direct,” kata Hariantono.

Kinerja Moncer

Baca juga : CIMB Niaga Kerja Sama Transaksi IndONIA Sebesar Rp 72,7 M

BNI melanjutkan tren kinerja positif di tengah proses pemu­lihan ekonomi nasional. Pada kuartal I-2021, perseroan men­catat Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,1 persen year on year (yoy) mencapai Rp 639 triliun. Terutama dikontribusikan oleh peningkatan giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 13,1 persen dan 12,9 persen.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, di tengah tren penurunan suku bunga kredit untuk mendorong per­ekonomian nasional, perseroan memastikan pertumbuhan DPK yang sehat, dalam rangka men­jaga marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM).

Baca juga : Lindungi Anak anak Dari Covid-19, Jepang Sumbang Rp 100 Miliar Untuk UNICEF

Di kuartal I-2021, perseroan membukukan NIM yang mem­baik dari 4,5 persen di akhir 2020 menjadi 4,9 persen. Pen­capaian ini juga diikuti dengan pertumbuhan kredit 2,2 persen, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri hingga kuartal I-2021. Di mana total kredit yang disalurkan mencapai Rp 559,33 triliun.

Perseroan juga dapat merealisasikan pendapatan non bunga (Fee Based Income/FBI) sebesar Rp 3,19 triliun. “Pencapaian ini antara lain dikontribusikan dari recurring fee, yang mencapai Rp 2,91 triliun atau tumbuh 9,4 persen dari posisi yang sama ta­hun sebelumnya,” jelas Royke.

Baca juga : FIFGroup Dongkrak Konsumsi, DP Motor Beat Cuma Rp 700 Ribu

Sementara dari sisi pre-Provisioning Operating Profit (PPOP), atau laba perusahaan sebelum pencadangan, pada kuartal I-2021 perseroan men­catat sebesar Rp 7,84 triliun atau meningkat 5,9 persen. Perseroan tetap membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang tinggi, sebesar Rp 4,81 triliun atau meningkat 127,7 persen.

Dengan nilai CKPN yang dibentuk tersebut, perseroan melaporkan laba bersih sebesar Rp 2,39 triliun, dengan rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio ditetapkan pada level 200,5 persen. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.