Dark/Light Mode

IFG Progress Perkuat Literasi Industri Jasa Keuangan

Rabu, 28 April 2021 18:34 WIB
Peluncuran IFG Progress, Rabu (28/4).
Peluncuran IFG Progress, Rabu (28/4).

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN yang bergerak di sektor asuransi, penjaminan, dan investasi, baru saja meluncurkan IFG Research Institute dengan nama IFG Progress. Tujuannya, untuk meningkatkan literasi industri jasa keuangan.

Direktur Utama IFG Robertus Billitea berharap, IFG Progress mampu menjadi pelopor dalam menghasilkan pemikiran progresif. Dengan begitu, hasil-hasil risetnya mampu dijadikan acuan oleh pembuat kebijakan dan praktisi untuk memajukan industri jasa keuangan.

IFG Progress turut didukung pihak-pihak dari berbagai latar belakang dan ahli di bidangny. Salah satunya, Agus Martowardojo yang digandeng sebagai Chief of Advisors. Ke depan, program kerja IFG Progress berupa primary research maupun secondary research terkait dengan isu yang emerging di industri jasa keuangan, memfasilitasi forum diskusi di antara pakar di industri jasa keuangan serta memberikan edukasi kepada publik, agar iklim industri jasa keuangan semakin sehat dan bermanfaat bagi publik bisa terwujud sesuai harapan.

Baca juga : Kemenperin Fasilitasi Industri Perhiasan Kantongi SNI

Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi terbentuknya IFG Progress sebagai think thank yang melahirkan ide-ide baru yang inovatif dan progresif.

"Dan tentunya berlandaskan akhlak untuk jadi rujukan dalam membuat kebijakan baik akademisi maupun praktisi dalam memajukan jasa keuangan serta meningkatkan literasi keuangan Republik Indonesia," katanya.

Peluncuran ini dilanjutkan dengan webinar bertema Mewujudkan BUMN Jasa Keuangan & Asuransi yang Sehat dan Berdaya Saing. Ribuan peserta menghadiri dengan antusias, yang terdiri dari berbagai pelaku industri jasa keuangan, masyarakat, dan asosiasi industri jasa keuangan.

Baca juga : Pemerintah Terus Berupaya Stabilkan Industri Perunggasan Nasional

Kegiatan diskusi yang digelar secara daring, hari ini mengusung dua tema besar: Reformasi BUMN dan Menuntaskan Restrukturisasi Polis Jiwasraya. Webinar ini dibuka Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Executive Director Korea Deposit Insurance Corporation yang juga merupakan Chairman of International Forum of Insurance Guarantee Schemes (IFIGS) Mr Yongig Cho.

Selanjutnya, webinar juga dibagi ke dalam dua sesi diskusi panel. Panelis sesi pertama adalah Robertus Billitea, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Rionald Silaban, Rekan PwC Indonesia Jusuf Wibisana dan Pakar Hukum Prof Paripurna Poerwoko Sugarda yang membahas topik Reformasi BUMN.

Topik Menuntaskan Restrukturisasi Polis Jiwasraya menjadi pembahasan dalam sesi kedua oleh keempat panelis. Mereka adalah Ketua Koordinator Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko, Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon, Pakar Hukum Asuransi dan Keuangan Kornelius Simanjuntak, serta Komisaris Utama IFG Life Pantro Pander Silitonga.

Baca juga : Generasi Muda Kudu Perkuat Nilai-nilai Kebangsaan

"Harapannya dengan diselenggarakanya webinar ini bisa melahirkan individu-individu yang akan membawa industri jasa keuangan di Indonesia dapat lebih baik lagi dan bisa melakukan penetrasi hingga ke pasar Asia Tenggara," pungkas Robertus. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.