Dark/Light Mode

Ceruk Pasar Masih Terbuka Lebar, Airlangga Minta Ekspor Florikultura Digeber

Jumat, 7 Mei 2021 13:07 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) menghadiri acara pelepasan ekspor florikultura di Minaqu Home Nature, Jungle Fest Bogor, Kamis (6/5). (Foto: Humas Ekon)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) menghadiri acara pelepasan ekspor florikultura di Minaqu Home Nature, Jungle Fest Bogor, Kamis (6/5). (Foto: Humas Ekon)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi pelepasan ekspor program florikultura dan benih sayuran, dengan menghadiri acara pelepasan ekspor florikultura di Minaqu Home Nature, Jungle Fest Bogor, Kamis (6/5).

Hal itu ditujukan untuk mempercepat program pemerintah, dalam upaya pencapaian pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan ekspor.

Florikultura atau tanaman hias yang merupakan salah satu bagian dari subsektor hortikultura, memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia.

Baca juga : Percepat Vaksinasi, Menko Airlangga Terima Audiensi Dari ICRC

Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia, memberikan peluang bisnis tanaman hias. Baik untuk penyediaan kebutuhan dalam negeri maupun dunia, yang pasarnya masih terbuka lebar.

Saat ini, global market value tanaman hias mencapai nilai 22,329 miliar dolar AS. Lebih tinggi dibanding kopi dan teh. Namun, Indonesia baru memenuhi ceruk pasar dunia sebesar 0,1 persen.

Selain ekspor tanaman hias, Indonesia juga mempunyai potensi besar dalam ekspor benih sayuran ke mancanegara.

Baca juga : UU Ciptaker Buka Peluang Masuknya Investasi Asing Di Sektor Pertanian

Hampir semua produk sayuran di Indonesia punya potensi pasar di luar negeri. Terutama di kawasan Asean, seperti Malaysia dan Thailand.

Beberapa komoditas yang cukup banyak permintaannya antara lain kangkung, tomat, buncis, labu, dan kacang panjang. Namun permintaan ekspor lebih luas daripada segi produksi.

“Peningkatan ekspor benih, bisa dilakukan dengan meningkatkan kerja sama beberapa perusahaan benih di Indonesia. Untuk membuka pasar ekspor dan promosi bersama ke luar negeri dengan fasilitas pemerintah,” ujar Menko Airlangga.

Baca juga : Airlangga Pede Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen

Pengembangan agribisnis tanaman hias dan benih sayuran, diyakini dapat menumbuhkan lapangan pekerjaan baru di setiap elemen rantai pasok. Termasuk, pengembangan dan perbanyakan bibit berteknologi melalui kultur jaringan.

Selain itu, inovasi teknologi, pengembangan lahan produksi, standarisasi dan sertifikasi produk juga perlu ditingkatkan dan menjadi fokus utama.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari – Maret 2021 mencapai 48,90 miliar dolar AS. Atau meningkat 17,11 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2020.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.