Dark/Light Mode

Selamatkan Garuda, Yenny Cs Tolak Digaji

Keren Deh, Ini Baru Komisaris

Kamis, 3 Juni 2021 07:05 WIB
Komisaris Independen Garuda Indonesia Yenny Wahid. (Foto: Dok. Pribadi)
Komisaris Independen Garuda Indonesia Yenny Wahid. (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Yenny Wahid dan Dewan Komisaris Garuda Indonesia lainnya tak tinggal diam melihat kondisi maskapai pelat merah tersebut yang oleng nyaris ambruk. Yenny Cs memutuskan menunda menerima gaji demi menyelamatkan Garuda. Sikap Yenny Cs ini mendapat acungan jempol dari warganet. 

Sejak dihantam pandemi, Garuda benar-benar kelimpungan. Berbagai cara sudah dilakukan. Mulai dari tawarkan pensiun dini kepada karyawan, mengurangi pesawat yang beroperasi, sampai pemotogan gaji. 

Baca juga : Selamatkan Garuda, Erick Bakal Pangkas Jumlah Komisaris

Namun, berbagai usaha penghematan itu tak banyak membantu. Utang Garuda terus menumpuk hingga Rp 70 triliun. Bahkan sampai-sampai digugat pailit oleh mitra bisnisnya lantaran gagal bayar utang. 

Menghadapi kondisi itu, Dewan Komisaris Garuda mendukung upaya efisiensi yang dilakukan direksi. Komisaris Independen Garuda Indonesia Yenny Wahid mengatakan, Dewan Komisaris sepakat untuk tidak digaji dulu. “Ada kesepakatan di Dewan Komisaris meminta gaji distop dulu untuk meringankan beban keuangan Garuda,” kata Yenny, kemarin. 

Baca juga : Partainya Cak Imin Usung Wajah Baru Kinyis-kinyis

Putri mantan Presiden Gus Dur ini mengatakan, usulan penundaan pembayaran gaji ini bukan yang pertama. Sejak awal pandemi, Dewan Komisaris mengusulkan agar ada pengurangan gaji. Makin tinggi posisi, makin tinggi potongannya. 

Jadi, sejak awal pandemi, komisaris dan direksi hanya dibayar 50 persen gaji. "Sempat dibayar full hanya beberapa bulan saja, ketika kondisi membaik," terang Yenny. 

Baca juga : Sandi Happy Munas Kadin Digelar Di Bali

Yenny yakin, Garuda masih bisa diselamatkan. Asalkan mau melakukan berbagai langkah reformasi. Ini yang  sedang dicoba dilaksanakan direksi dengan melakukan langkah-langkah pembenahan struktural. "Sebagai simbol, maka Dewan Komisaris mengajukan usulan agar gaji tidak dibayarkan dahulu," ungkapnya. 

Permintaan penundaan gaji ini awalnya disampaikan melalui surat yang diunggah Komisaris Garuda, Peter F Gontha di akun Facebooknya. Dalam surat yang ditembuskan kepada Direktur Keuangan Garuda itu, Dewan Komisaris meminta memberhentikan pembayaran honorarium bulanan dari Mei 2021 sampai rapat pemegang saham mendatang. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.