Dark/Light Mode

Selamatkan Garuda, Yenny Cs Tolak Digaji

Keren Deh, Ini Baru Komisaris

Kamis, 3 Juni 2021 07:05 WIB
Komisaris Independen Garuda Indonesia Yenny Wahid. (Foto: Dok. Pribadi)
Komisaris Independen Garuda Indonesia Yenny Wahid. (Foto: Dok. Pribadi)

 Sebelumnya 
"Maka kami mohon, demi 'sedikit meringankan' beban perusahaan, untuk segera, mulai Mei 2021, yang memang pembayarannya ditangguhkan, memberhentikan pembayaran honorarium bulanan kami sampai rapat pemegang saham mendatang," begitu bunyi surat tersebut. 

Sikap Yenny Cs ini mendapat banyak tanggapan dari netizen. Dukungan moril  mengalir ke akun Twitter Yenny Wahid. 

Baca juga : Selamatkan Garuda, Erick Bakal Pangkas Jumlah Komisaris

Misalnya, datang dari akun @cimol_moza. Kata dia, bukan hanya Yenny yang wajib melakukan hal yang terbaik agar Garuda tak bangkrut. Semua komisaris termasuk direksi wajib menanggung beban bersama-sama. "Karena ini tangung jawab mereka, bukan tangung jawab perorangan," ujarnya. 

Akun @fathonihabieb bilang, sebagai salah satu pengguna setia maskapai Garuda sejak puluhan tahun lalu hingga saat ini, tidak rela flag carrier yang dibanggakan bersama ini, jatuh pailit. "Selamat berjuang Ning. Kami turut berdoa untuk kesuksesan Ning bersama team," ucapanya. 

Baca juga : Partainya Cak Imin Usung Wajah Baru Kinyis-kinyis

Menghadapi kondisi Garuda yang kian kritis, Menteri BUMN Erick Thohir berencana memangkas jumlah komisaris. Dia menuturkan, keputusan ini akan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Kita kecilin jumlahnya. Itu bagian dari efisiensi. Ini jadi masukan yang bagus. Kita lakukan sesegera mungkin," kata Erick, dalam konferensi pers, di Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Sandi Happy Munas Kadin Digelar Di Bali

Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, Garuda harus berbenah. Kalau tidak, maskapai ini tidak akan bertahan. Salah satu caranya adalah efisiensi. Mengurangi gaji, termasuk pengurangan pegawai direksi dan komisaris.

Dia setuju dengan langkah Erick yang akan mengurangi jumlah komisaris. Kata dia, fungsi dewan komisaris adalah mengawasi kinerja direksi. "Maka tidak dibutuhkan jumlah komisaris yang berlebihan," tuturnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.