Dark/Light Mode

Utang PLN Bengkak Karena Getol Berinvestasi

Byar Pet Listrik Kini Makin Jarang Terjadi

Senin, 14 Juni 2021 06:11 WIB
Ilustrasi. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Utang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mencapai Rp 500 triliun, bukan hal yang mengejutkan. Sebab, perusahaan pelat merah itu memang getol berinvestasi. Yang melegakan, utang itu sebanding dengan kenaikan asetnya.

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengaku, tidak khawatir dengan jumbonya utang perusahaan setrum negara itu. Sebab, utang PLN tersebut berbanding lurus dengan peningkatan jumlah aset perusahaan. Selama periode 2015–2020, aset PLN mengalami peningkatan men­jadi Rp 1.589 triliun.

“Artinya, utang ini ada ben­tuknya, berupa aset. Ada kenai­kan aset sebesar Rp 275 triliun selama lima tahun. Jadi, dana pin­jaman tersebut digunakan untuk kegiatan produktif,” ujar Mamit saat dihubungi Rakyat Merdeka.

Baca juga : Pertamina Pastikan Warga Sekitar Tidak Terdampak

Apalagi PLN juga mendapatkan penugasan untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan seperti FTP-1 dan program listrik 35.000 Mega Watt (MW), yang membutuhkan dana tidak sedikit. Kebutuhan untuk program 35.000 MW adalah sebesar Rp 1.200 triliun. Sementara PLN harus mengelu­arkan dana kurang lebih Rp 600 triliun, dan selebihnya meng­gunakan dana swasta.

“Untuk kebutuhan dana terse­but, PLN harus memutar otak agar penugasan tersebut bisa ber­jalan. Jadi memang harus meng­gunakan dana internal, PMN (Pe­nyertaan Modal Negara) dan juga pinjaman dari luar,” terangnya.

Meski demikian, dana pinjaman tersebut saat ini sudah terkonversi menjadi aset yang dimiliki PLN. Adapun sampai Maret 2021, progres pembangunan 35 GW (GigaWatt) yang sudah beroperasi sebesar 10 GW, jumlah transmisinya 23.445 kms (kilometer sirkuit), serta Gardu Induk dengan kapasitas 83.947 MVA (Mega Volt Ampere). Serta, rasio elektrifikasi juga meningkat.

Baca juga : Junta Perintahkan Dokter Internasional Stop Beroperasi, Myanmar Terancam Penularan TBC Dan HIV

“Melalui infrastruktur terse­but, saat ini daerah yang dahulu kekurangan pasokan listrik maka pada saat ini kondisi kelistrikan di daerah sudah terpenuhi,” katanya.

Sementara terkait usulan pemerintah agar perseroan me­mangkas Capex (Capital Expenditure/belanja modal), dia berharap, hal itu tak mengganggu program-program kelistrikan yang tengah dikerjakan PLN.

“Yang terpenting pengurangan capex ini tak mengurangi ke­handalan listrik yang diberikan kepada masyarakat. Kita lihat sekarang, byar pet jarang terjadi karena listrik sudah jadi kebutu­han primer,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.