Dark/Light Mode

Peduli Iklim, Schneider Electric Bikin Data Center Berkelanjutan

Rabu, 16 Juni 2021 17:36 WIB
Scheider Electric. (Foto: ist)
Scheider Electric. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Schneider Electric mengajak pimpinan dunia dan industri membangun ekosistem digital yang tangguh dan berkelanjutan untuk mengatasi perubahan iklim dan mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Topik ini menjadi agenda utama dalam Innovation Day: Sustainable Digital Transformation Indonesia 2021 yang akan diselenggarakan secara virtual, Kamis (17/6). Acara ini menghadirkan lebih dari 40 pembicara yang merupakan pemimpin, praktisi, dan pakar dari seluruh dunia. 

Acara ini akan menampilkan jajaran pembicara lokal dan internasional, termasuk konservasionis dan polar adventurer Robert Swan, analis digital dan antropolog Brian Solis, penulis dan dosen di Universitas Oxford Rachel Botsman, Executive Vice President of Secure Power Schneider Electric Pankaj Sharma, dan VP Datacenter Ecosystem Solution PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) Eugene Johannes Siagian.

Baca juga : Melesat Lagi, Rupiah Bikin Dolar Tak Berkutik

Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Roberto Rossi mengatakan, pelaku bisnis di Asia termasuk Indonesia memiliki peluang untuk menjadi yang terdepan dalam aksi iklim. Caranya dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk pengembangan pasar secara berkelanjutan dan pengembalian imbal hasil yang tinggi dalam jangka panjang. 

“Elektrifikasi yang didukung oleh teknologi manajemen digital memiliki potensi besar sebagai sumber energi bersih yang aman, andal, dan berkelanjutan,” ujarnya saat berbincang dengan media, Rabu (16/6).

Di Schneider, kata dia, keberlanjutan adalah inti dari bisnis perseroan. Misi perseroan adalah menjadi mitra digital untuk keberlanjutan dan efisiensi. 

Baca juga : Bertemu AHY, Presiden PKS Ingin Kebersamaan Terus Berlanjut

Menurut dia, komitmen perseroan terhadap aspek keberlanjutan ini telah mendapatkan pengakuan oleh Corporate Knights, dimana Schneider Electric menempati posisi pertama dalam 2021 Global 100 Most Sustainable Corporations pada Januari lalu.

Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Yana Achmad Haikal mengatakan, industri TI akan mengkonsumsi 8,5 persen listrik global pada 2035. Dimana sebagian besar dari konsumsi ini berasal dari data center. 

Dia juga memperkirakan pada 2025 penggunaan energi oleh industri TIK akan membengkak menjadi 20,9 persen dari total global, menyumbang 5,5 persen dari emisi gas rumah kaca global. Hal ini berarti upaya untuk memastikan kelestarian lingkungan semakin lebih besar. 

Baca juga : Pulihkan Integritas Data, Kemensos Perkenalkan New DTKS

Pada acara Innovation Day: Sustainable Digital Transformation Indonesia 2021, Schneider Electric akan memperkenalkan dua produk data centernya. Pertama EcoStruxure Micro Data Center 43U yang menawarkan kapasitas terbesar di lini micro data center komersial dan kantor. 

Kedua, financial services, retail, healthcare, pemerintahan, and lembaga pendidikan. Galaxy VL-UPS compact yang menawarkan efisiensi hingga 99 persen. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.