Dark/Light Mode

Begini Cara Schneider Electric Bantu Percepatan Pemulihan Industri

Rabu, 24 Maret 2021 20:21 WIB
Schenider Electric. (Foto: Ist)
Schenider Electric. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Schneider Electric mendukung sektor industri di Indonesia dalam percepatan pemulihan bisnis pasca pandemi melalui solusi pengelolaan kinerja asset digital dan industrial edge untuk pengelolaan data yang terintegrasi, andal, efisien dan berkelanjutan.

Begitu intisari dari webinar yang bertajuk Optimalisasi Asset Digital untuk Percepatan Pemulihan Bisnis Pasca Pandemi, Rabu (24/3).

Hadir pada acara ini Fungsional Analis Kebijakan Ahli Madya Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Jasa Industri Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Bambang Riznanto; Chief Information Officer Toyota Astra Motor, Wilbertus Darmadi; Head of IT Enterprise Sales Schneider Electric Indonesia, Ronny Siswanto; dan Country Digital Transformation Schneider Electric Indonesia, Fadli Hamsani.

Baca juga : Taspen Beri Bantuan Ambulance Untuk Polri

Bambang Riznanto mengatakan, pandemi menjadi titik balik bagi sektor industri untuk mengambil langkah berani dalam pengadopsian teknologi digital untuk memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan operasional menghadapi berbagai kondisi.

“Hal yang harus diingat pelaku industri adalah teknologi yang telah diimplementasikan ini harus dikelola dan dirawat dengan baik agar biaya investasi yang telah dikeluarkan menghasilkan Return of Investment yang maksimal untuk produktivitas dan profitabilitas perusahaan,” ujarnya.

Pemanfaatan teknologi digital mendukung sektor industri dalam pengambilan keputusan yang cepat, akurat dan berwawasan berdasarkan data real-time, yang akan meningkatkan efisiensi dan kinerja melalui pengelolaan risiko bisnis dan operasional yang efektif.

Baca juga : Anggota DPR Ini Dukung Siber Polri Beri Award Ke Pelapor Kejahatan Internet

Strategi pengelolaan asset digital menjadi faktor krusial untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja asset; melakukan tindakan preventif sebelum terjadi kegagalan operasional melalui kemampuan analisis prediktif; meningkatkan keamanan dan keselamatan staf dan asset; serta meningkatkan efisiensi biaya perbaikan atau penggantian asset akibat kerusakan secara tiba-tiba.

Terdapat empat faktor yang harus dipenuhi dalam strategi pengelolaan asset digital. Antara lain memastikan ketersediaan infrastruktur edge dalam kegiatan operasional secara real time dan transparan, memiliki sistem backup and recovery plan yang terintegrasi, memastikan adanya perlindungan sistem dan peralatan listrik yang baik untuk menjaga performa asset, dan memiliki sistem keamanan fisik dan edge yang terbaik.

Fadli Hamsani mengatakan, Schneider Electric bekerjasama dengan AVEVA menyediakan solusi Asset Strategy Optimization yang membantu sektor industri dalam meningkatkan kinerja aset. Perangkat lunak ini menghasilkan strategi pengelolaan dan pemeliharaan asset digital yang dioptimalkan disesuaikan dengan strategi dan tujuan bisnis perusahaan.

Baca juga : Begini Cara Jaga Rem Mobil Agar Tak Cepat Panas

“Solusi Asset Strategy Optimization telah terbukti dapat menekan CAPEX hingga 30 persen, mengurangi biaya pemeliharaan dan pengawasan hingga 50 persen dan biaya suku cadang hingga 25 persen, serta meningkatkan kinerja asset hingga 15 persen,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.