Dark/Light Mode

Airlangga: Pembangunan SDM dan Digitalisasi Kendaraan Menuju Ekonomi Baru

Rabu, 23 Juni 2021 20:51 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram/airlanggahartarto_official)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram/airlanggahartarto_official)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia hampir dua tahun terakhir ini telah berdampak langsung pada kesehatan dan perekonomian masyarakat. Sampai 22 Juni 2021, tingkat kasus aktif di Indonesia tercatat sebesar 7,6 persen, melebihi angka global sebesar 6,5 persen. Untuk menekan laju peningkatan kasus Covid-19, Pemerintah telah melakukan tindakan cepat dengan melakukan penguatan Pemberlakukan Pembahasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro serta mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi. 

Program vaksinasi yang dilakukan untuk menciptakan herd immunity, sampai 17 Juni 2021, telah mencapai 715 ribu dosis per hari. Vaksinasi ini akan terus diakselerasi menuju 1 juta dosis per hari di awal Juli 2021. Indonesia termasuk salah satu negara yang terbanyak dalam penyuntikan vaksin yang dilakukan negara bukan produsen vaksin. Indonesia berada di peringkat 13, di atas Rusia, Kanada, dan Jepang dalam merealisasikan penyuntikan vaksin Covid-19, yakni sebanyak 35,93 juta dosis. 

Baca juga : Pembangunan Ibu Kota Negara Akan Perhatikan Kearifan Lokal

Meski vaksinasi sudah berjalan, penerapan protokol kesehatan di masyarakat tetap harus dilaksanakan. “Saya ingin mengingatkan bahwa kepatuhan dan kedisiplinan kita dalam menerapkan protokol kesehatan selalu menjadi kunci dalam menangani pandemi ini. Perjuangan melawan pandemi ini belum usai. Butuh kesadaran dan upaya kolektif dari kita semua agar pandemi ini cepat usai,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, saat menjadi Keynote Speaker dalam seminar nasional yang diadakan Perbanas Institute yang mengambil tema “Towards Economic Recovery by Accelerating Human Capital Development and Digital Transformation”, di Jakarta (23/6). 

Airlangga juga menjelaskan bahwa momentum pemulihan ekonomi terus berlanjut hingga pertengahan kuartal II-2021. Indeks Keyakinan Konsumen terus meningkat ke level optimis di 104,4 pada Mei 2021. Penjualan ritel juga mengalami pertumbuhan sebesar 15,6 persen (YoY) di April 2021 dan diproyeksikan akan tetap tumbuh positif sebesar 12,9 persen (YoY) di Mei 2021. Sejalan dengan itu, Indeks PMI Manufaktur juga meningkat ke level tertinggi, yakni 55,3 di Mei 2021. 

Baca juga : Airlangga: Berkat Rekomendasi BPK, Kebijakan Ekonomi Di Masa Pandemi Jadi Makin Joss

Realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga terus didorong di 2021 sebagai stimulus perekonomian jangka pendek. Melalui program PEN, dampak negatif pandemi terhadap ketenagakerjaan mulai dapat dikurangi. Sedangkan dalam jangka panjang, Indonesia perlu melakukan reformasi struktural untuk keluar dari Middle-Income Trap

Sasaran tersebut dapat diwujudkan melalui penerapan Undang-Undang Cipta Kerja dan fokus dalam pembangunan SDM. Berdasarkan laporan Bank Dunia, Human Capital Index 2020 Indonesia berada di peringkat keenam di Asia Tenggara. “Pemerintah memprioritaskan pembangunan SDM sebagai kunci pemulihan ekonomi dari pandemi dan untuk memajukan Indonesia di era transformasi digital,” terang Airlangga. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.