Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Barito Putera Perpanjang Kontrak RD Hingga 2026
- Ini 22 Rute & Warna Bus Shalawat yang Layani Jemaah Haji ke Masjidil Haram
- Real Madrid Vs Real Betis, Laga Perpisahan Toni Kroos
- Gagal Di Malaysia Masters, Putri KW Langsung Tatap Indonesia Open
- Alasan Spanyol Akui Negara Palestina, Tolak Dicap Kawan Teroris Oleh Netanyahu
IUEA-CEPA Ditarget Rampung Setahun
Lutfi: Uni Emirat Arab Tak Ingin Bertele-tele
Sabtu, 4 September 2021 06:30 WIB
Sebelumnya
Ada tiga hal utama yang menjadikan CEPA penting bagi Indonesia dan UEA. Pertama, secara historis. CEPA merupakan perundingan pertama Indonesia dengan negara di kawasan Teluk. Begitu juga bagi UAE, ini perundingan pertama dengan mitra dagang di Asia.
Kedua, Indonesia dan UEA sebagai dua kekuatan ekonomi utama perlu mempererat kerja sama sehingga dapat saling melengkapi. Apalagi di masa pandemi, kedua negara butuh terobosan untuk saling mendorong ekonomi.
Ketiga, CEPA diharapkan bukan sekadar kemitraan/kerja sama Pemerintah dengan Pemerintah (Government to Government), tetapi juga antar-pelaku usaha (Business to Business) dan masyarat kedua negara.
Baca juga : Saya Tak Mau Dituduh Mengemis Ke Negara
Lutfi optimistis, CEPA bisa membangun kepercayaan kedua negara untuk lebih meningkatkan perdagangan dan investasi. Serta meningkatkan intensitas pertemuan untuk kerja sama yang berkelanjutan.
Sehingga dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas, inovasi, penciptaan lapangan kerja, kolaborasi bisnis dan berkontribusi pengentasan kemiskinan bagi kedua belah pihak.
Dua sektor penting: industri halal dan e-commerce juga akan didorong dalam IUAE-CEPA ini.
Baca juga : Ditarget Rampung Akhir Tahun, PT PP Kebut Pembangunan KIT Batang
“Saya bercita-cita membangun industri halal kolaboratif yang kuat antara Indonesia-UEA. Tidak hanya untuk pasar kedua negara, tetapi juga untuk dunia,” ucap Lutfi.
Pasalnya, kedua negara termasuk negara terkemuka dalam industri halal global. Sehingga masalah halal menjadi salah satu prioritas utama dalam perjanjian ini.
Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economic 2020-2021, prediksi pertumbuhan pasar halal global mencapai 2,4 triliun dolar AS pada 2024 dengan tingkat pertumbuhan tahunan kumulatif (Commulative Annual Growth Rate/CAGR) lima tahun sebesar 3,1 persen.
Baca juga : Luhut: Saya Tak Ingin Membungkam Kritik
Kata Lutfi, e-commerce menjadi garda terdepan dalam perdagangan. Meski belum menjadi konsensus internasional, e-commerce perlu didorong menciptakan bisnis yang kondusif dan semakin maju. Karena dapat membuka peluang bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) serta memperluas pasar mancanegara. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya