Dark/Light Mode

MARYONO, Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Bank Himbara Solid & Kuat, Tak Mau Bersaing Face To Face

Kamis, 6 Desember 2018 23:11 WIB
Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Maryono. (Foto: Khairizal Anwar/Rakyat Merdeka)
Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Maryono. (Foto: Khairizal Anwar/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Maryono saat ini dipercaya duduk sebagai Ketua Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara). Himbara terdiri dari PT Bank BRI, PT Bank BNI, PT Bank Mandiri dan PT Bank BTN. Tentang persaingan antar bank negara, dan strategi menghadapi revolusi digital perbankan, Maryono memaparkan optimisme. Katanya, jangan takut fintech karena gantungan dan sambungan fintech, kalau mau jalan, tetap harus ke perbankan. Berikut obrolan singkat Maryono dengan tim Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana, Ratna Susilowati, Kartika Sari, Aditya Nugroho, dan fotografer Khairizal Anwar.

Sebagai Ketua Himbara, bagaimana program sinergi di antara bank-bank pemerintah saat ini, selain menyediakan ATM Bersama?

Himbara sudah melakukan banyak langkah kerja sama. Pertama, dari sisi teknologi. Kita melakukan penyatuan sistem pembayaran atau produk layanan melalui ATM Merah Putih. Selain itu, dari sisi layanan, kita melakukan langkah menggabungkan e-payment. Kita juga bersinergi agar tidak jor-joran mencari funding dengan bunga tinggi. Meskipun, suku bunga saat ini tidak familiar karena BI rate terus naik.

Dengan menyatukan empat bank negara, peningkatan suku bunga funding maupun kredit bisa ditekan, agar tidak liar. Sinergi antar bank negara, membuat efisien. A

Baca juga : Driver Dilarang Pake Sandal & Bau Rokok

Apakah konsep sinergi ini tidak menghilangkan nilai kompetitif setiap bank?

Kita bersaing dalam arti positif. Masing-masing anggota Himbara mempunyai kedudukan sama. Ini untuk menekan biaya kredit atau bunga oleh korporasi, agar bisa menggerakan sektor riil. Agar sektor tersebut tidak dibebani bunga yang naik, dan mereka bisa ekspansi dengan bunga relatif stabil. Nilai kompetitifnya hanya di pelayanan saja. Sesama bank negara, kita tak mau bersaing face to face, karena bunganya sama kok.

Tentang digital banking dan era revolusi 4.0, bagaimana persiapan BTN menghadapi ini?

Mau tidak mau, kita akan menuju era ini. Di BTN, persiapannya sudah berjalan tiga tahun. Pertama, digitalisasi proses KPR. Approval KPR sekarang bisa dilakukan dalam tempo 24 jam, melalui HP, kapan pun dan di mana pun. Kedua, digitalisasi di sejumlah jenis transaksi. Dan ketiga, membangun smart brand, yaitu menciptakan cabang dengan layanan smart and digital banking. Penarikan dan setoran melalui ATM, dan pembayaran dengan e-payment dan e-money.

Baca juga : Dwi Soetjipto Diingatkan Bersih-bersih Belum Kelar

Bagaimana tanggapan Anda dengan kehadiran fintech. Apakah ini sebuah ancaman bagi dunia perbankan?

Fintech menambah persaingan. Tetapi, sebenarnya, basis fintech adalah digital banking. Sehingga yang harus dilakukan, ya fintech dan perbankan bersinergi. Bank itu lembaga yang jelas strukturnya, ada transaksi keuangan, penyimpan dana, lembaga penyaluran kredit, dan seterusnya. Sementara Fintech, hanya melakukan layanan e-payment, yang menggantungkan sambungannya juga ke perbankan.

Himbara solid dan kuat, sehingga kita bisa mengimbangi fintech. Jadi, jangan takut fintech. Karena fintech itu tidak akan jalan, kalau tidak bekerja sama dengan perbankan. Kalau kita mampu, malah kita bisa membuat fintech. Ini justru akan menjadikan bank lebih unggul untuk nasabah, lebih mudah, komplet dan komprehensif.

BTN apakah sudah kerjasama dengan fintech?

Baca juga : Kinerja Ekspor Kita Bisa Bergairah Lagi

Ada beberapa kerja sama. Di antaranya dengan berbagai start up. Di Indonesia, kita tahu fintech terbatas. Yang banyak itu start up. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.