Dark/Light Mode

Permintaan Pipa Melonjak

Bakrie & Brothers Raup Rp 3,34 T

Jumat, 17 Mei 2019 10:49 WIB
RUPST PT Bakrie & Brothers di Jakarta, Kamis (16//5). (Foto: instagram Anindyabakrie)
RUPST PT Bakrie & Brothers di Jakarta, Kamis (16//5). (Foto: instagram Anindyabakrie)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bakrie & Brothers terus menolehkan trend kerja yang positif. Tak heran, emiten berkode BNBR ini sukses raup cuan alias untung sebesar Rp. 3,34 triliun.        

Kemarin, Bakrie & Brothers menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Agenda besar RUPTS menyetujui pengangkatan Anindya Novyan Bakrie sebagai Direktur Utama menggantikan Bobby Gafur S Umar. Juga penambahan satu direktur dalam yang diisi Roy Hendrajanto M Sakti. Serta mengangkat Jenderal Polisi (purn) Sutanto sebagai Komisaris Utama merangkap komisaris independen.

Sekadar info, perseroan menggelar RUPS Luar Biasa pada April 2018. Saat itu, Anindya Bakrie diangkat sebagai Presiden Komisaris dan Anindra Ardiansyah Bakrie sebagai Wakil Direktur Utama.         

Menurut Bobby, Anindya merupakan sosok yang tepat memimpin BNBR. Mengingat ke depan, dunia usaha semakin menantang. Dinamika ekonomi global, perubahan geopolitik, dan perkembangan teknologi mempengaruhi dunia bisnis di Indonesia.         

Baca juga : Pertagas Raup Laba Rp 2,1 Triliun

“Ini efeknya juga dirasakan di Bakrie. Kita butuh nahkoda yang muda, brilian, dan bisa membawa perusahaan ini mengatasi segala tantangan perubahan tersebut,” ujar Bobby di Jakarta, kemarin.          

Dia menegaskan, perseroan menjadikan kinerja keuangan sebagai prioritas. Sejak 2013, BNBR terus melakukan perbaikan, seperti restrukturisasi utang. Upaya berlanjut hingga 2018. Instrumen yang diambil antara lain dengan melakukan konversi utang menjadi saham dan aksi reverse stock.        

Terbukti pendapatan bersih mencapai Rp 3,34 triliun, meningkat 35,8 persen dibandingkan tahun 2017. Hal ini ditengarai membaiknya permintaan di sektor manufaktur, khususnya produk pipa baja dan komponen otomotif.                Laba sebelum pajak perseroan juga tercatat positif Rp 353 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat negatif. Nilai seluruh aset meningkat, karena penempatan investasi jangka pendek yang sumber dananya berasal dari pinjaman telah selesai direstrukturisasi.         

Unit usaha perseroan yang bergerak di bidang manufaktur, yakni masing-masing Bakrie Autoparts, Bakrie Building Industries, dan Bakrie Metal Industries, terus melanjutkan pengembangan bisnis di lini usaha mereka. “Hasilnya juga menggembirakan,” kata Bobby.        

Baca juga : Pertamina Cepu Sumbang Pajak Migas Terbesar

Dia mengatakan, Bakrie Autoparts yang menekuni industri komponen otomotif akan ambil bagian dalam sub-sektor komponen kendaraan penumpang dan komponen pengganti. Sedangkan Bakrie Building Industries (industri bahan bangunan) akan melanjutkan ekspansi produk bernilai tambah tinggi sehingga dapat meluaskan pasar ke segmen industri penunjang infrastruktur, serta mempersiapkan proses peralihan bisnis dari manufaktur menjadi penyedia jasa.          

Dengan mempertimbangkan kondisi industri migas dan baja, lanjut Bobby, Bakrie Metal Industries akan meningkatkan kapasitasnya di bidang EPC. Serta fokus menggarap peluang di segmen konstruksi nonmigas dan pipa baja untuk penggunaan sektor nonmigas.           

Bobby mengatakan, di bidang infrastruktur, sejumlah unit usaha BNBR juga terlibat dalam beberapa proyek infrastruktur strategis. Perseroan melanjutkan pengembangan beberapa kontrak infrastruktur dan bekerjasama dengan beberapa mitra strategis untuk pembangunan proyek jaringan pipa gas Kalija Pipeline.          

Di sektor infrastruktur jalan tol, bekerjasama dengan Waskita Toll Road, perseroan tengah melanjutkan tahap akhir proyek jalan tol Cimanggis-Cibitung. “Konstruksi tahap I sepanjang 3,17 kilometer telah diselesaikan. Sekarang dilanjutkan dengan pengadaan lahan di Kabupaten Bogor untuk tahap berikutnya,” kata Bobby.        

Baca juga : Bank Mandiri Terbitkan MTN Valas Rp 10,6 T

Selain itu, dalam pembangunan PLTU Tanjung Jati A, perseroan bekerjasama dengan YTL Jawa Energy BV (anak usaha YTL Corporation Bhd), dan tengah berproses untuk menetapkan kontraktor EPC serta menyelesaikan akuisisi lahan untuk switching station dan transmisi. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.