Dark/Light Mode

Tawarkan Berbagai Kemudahan, KPR Segmen Milenial Jadi Incaran Industri

Rabu, 29 September 2021 16:10 WIB
TalkNews bertajuk Tren Properti Incaran Milenial, Cara Mudah Punya Rumah, Rabu (29/9). (Foto: Istimewa)
TalkNews bertajuk Tren Properti Incaran Milenial, Cara Mudah Punya Rumah, Rabu (29/9). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Selain itu, BTN juga menyediakan situs BTNProperti.co.id yang bekerja sama dengan developer untuk menyediakan akses perumahan di seluruh Indonesia.

Tidak hanya itu, masyarakat juga bisa mencari rumah-rumah aset BTN dengan harga yang terjangkau melalui situs rumahmurahbtn.co.id. Kanal-kanal ini diharapkan bisa menarik minat milenial untuk memiliki rumah.

Kemudahan tersebut juga didukung dengan pembiayaan terjangkau BTN. Salah satunya adalah program KPR Gaeesss! for Millennials yang ditujukan untuk anak-anak muda. Dengan program ini, selama 2 tahun pertama milenial cukup membayar bunga kredit saja.

Di samping itu, BTN juga menawarkan KPR subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Adapun program yang ditawarkan antara lain adalah, KPR FLPP, KPR BP2BT, dan KPR TAPERA.

Sementara itu, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) tak mau ketinggalan. BP Tapera mengaku turut memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki rumah.

Salah satunya adalah, syarat pembiayaan perumahan BP Tapera yang masa kepesertaannya paling singkat selama 12 bulan. Dengan kata lain, masyarakat sudah bisa memiliki rumah dengan menabung selama setahun di BP Tapera.

Ketua Komisioner BP Tapera Adi Setianto mengatakan, kemudahan ini ditawarkan oleh BP Tapera dengan mempertimbangkan para pekerja informal yang sering kali kesulitan mendapatkan pinjaman KPR karena tidak memiliki pendapatan tetap.

Baca juga : Buka Kemenangan Lawan Denmark, Minions Punya Modal Percaya Diri

"Kalau rutin menabung selama 12 bulan, berturut-turut, mereka eligible untuk mendapatkan pembiayaan. Kita menjembatani anak-anak milenial dengan pekerjaan informal dengan perbankan melalui menabung. Harapannya dengan menabung, bank bisa melihat kemampuan membayar teman-teman milenial," ujar Adi di kesempatan yang sama.

Untuk besaran tabungan yang harus disetor oleh peserta ke BP Tapera, menurut Adi, juga tidak terlalu besar. Bagi mereka yang memiliki pendapatan tetap, besarannya adalah 2,5 persen beban pekerja dan 0,5 persen beban pemberi kerja.

Sementara, besaran untuk pekerja mandiri seperti sektor informal adalah sebesar 3 persen. Misalnya dengan gaji Rp 3 juta, cukup hanya Rp 90 ribu mencicil per bulan.

"Melalui tabungan gotong royong, kita bisa membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) agar memiliki rumah," ucapnya.

"Setiap masyarakat bisa memiliki rumah melalui berbagai kemudahan yang ditawarkan BP Tapera. Milenial dan anak muda bisa dengan mudah mulai mencicil rumah pertamanya melalui BP Tapera," ujar Adi lagi.

Stimulus Pemerintah

Menurut Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna, tumbuhnya penjualan properti saat pandemi Covid-19 juga berkat didorong adanya stimulus pajak berupa insentif diskon Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk rumah tapak baru sebesar 100 persen.

Baca juga : Sandi Ngajak Milenial Kembangkan Sustainable Tourism

Pemerintah sendiri sudah menyediakan program rumah subsidi, subsidi uang muka, hingga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk membantu masyarakat, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kalangan milenial kata Herry, kini menjadi mayoritas segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang memanfaatkan subsidi FLPP.

Menurutnya, lebih dari 70 persen segmen MBR yang memanfaatkan FLPP adalah generasi milenial. Sedangkan 11 persen dimanfaatkan oleh generasi Z.

“Pemanfatan FLPP lebih banyak milenial baik itu diperkotaan maupun di luar kota, yang rumah susun maupun rumah tapak. Jadi memang dominasinya oleh generasi tersebut," ujar Herry.

Ia merinci, sebaran realisasi KPR bersubsidi dari tahun 2015 hingga 2020 mayoritas ada di Jawa Barat yakni mencapai 445,50 ribu unit. Kemudian disusul oleh Banten dengan 118,82 ribu unit.

“Jakarta tidak masuk karena yang disubsidi orientasinya masih lebih ke landed, yang vertikalnya masih belum banyak. Ini tantangan yang harus kita jawab,” imbuhnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut Kementerian PUPR terus memfasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat baik dari sisi supply maupun demand.

Dari sisi supply Herry mengungkapkan, Perumnas telah membuat desain rumah tapak yang sesuai dengan selera kaum milenial. Sementara dari sisi demand bagaimana para milenial ini dapat difasilitasi untuk menjadi anggota BP Tapera. Sedangkan saat ini, banyak milenial yang bekerja di sektor informal.

Baca juga : Pupuk Kaltim Bangun Dua Jalan Di Bontang

Commercial Director Lamudi.co Yoga Priyautama menambahkan, minat masyarakat untuk membeli properti masih tinggi, baik untuk investasi maupun sebagai dihuni sendiri.

Jika berdasarkan lokasi sejak Juni 2020-2021 kawasan Bogor, Jakarta Selatan, Bekasi masih menjadi top three lokasi yang dicari calon pembeli. Ia juga mengungkapkan, bahwa sebesar 73,8 persen masyarakat lebih memilih membeli rumah secara kredit. Hanya 26,2 persen yang membeli secara tunai.

Selain itu, pilihan pembayaran KPR dengan down payment (DP) 10-15 persen menjadi yang paling banyak dipilih pengunjung situsnya.

"Namun saat ini kelihatannya mulai banyak masyarakat yang memanfaatkan DP nol persen. Perpanjangan stimulus pajak juga sangat membantu. Kita melihat adanya kenaikan dari sisi transaksi properti setelah adanya stimulus tersebut,” jelasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.