Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PTPN III Pakai Energi Baru Terbarukan Untuk Operasional Perkebunan

Rabu, 13 Oktober 2021 11:48 WIB
Bio Gas Power Plant PTPN III. (Foto: Ist)
Bio Gas Power Plant PTPN III. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Muhammad Abdul Ghani mengatakan, PTPN III beserta seluruh anak perusahaan telah memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai sumber energi utama yang digunakan untuk operasional industri perkebunan.

"Total produksi listrik berbasis EBT di PTPN Group sebesar 318 megawatt (MW) atau setara 1.831.680 MWh per tahun. Sumber energi ini dapat dimanfaatkan untuk operasional di perkebunan. Dari 318 MW energi yang dihasilkan maka potensi pengurangan emisi (dekarbonisasi) sebesar 1,9 Juta ton CO2 per tahun," ujar Ghani dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (13/11).

Pemerintah Indonesia melalui PP Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) telah menetapkan target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025, sementara berdasarkan data Kementerian ESDM realisasi hingga tahun 2020 baru tercapai 11,51 persen.

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan energi nasional melalui peningkatan bauran EBT serta mendukung penuh target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen pada tahun 2030 melalui program kerja perusahaan yang sejalan.

Baca juga : Pemprov Jateng Siapkan Tempat Khusus Untuk Karantina Atlet PON Papua

Antara lain melalui penggunaan biomassa perkebunan sebagai sumber energi utama, hilirisasi bisnis perkebunan, serta optimasi & pengembangan pembangkit listrik maupun sumber EBT lainnya.

Program tersebut dilaksanakan secara mandiri maupun bekerjasama dengan mitra strategis. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan Pabrik Gula (PG) dari awal perkembangannya telah menggunakan biomassa sebagai bahan bakar utama untuk menghasilkan listrik yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional pabrik.

PKS menggunakan cangkang dan serabut (fiber) kelapa sawit sebagai bahan bakar utama pembangkit listriknya, sementara PG menggunakan bagas tebu sebagai bahan bakar utama pembangkit listriknya. PTPN Group memiliki 75 unit PKS yang menggunakan sumber EBT (cangkang & fiber) sebagai sumber energi utama dengan total kapasitas listrik yang dihasilkan 80 MW serta memiliki 31 Unit PG yang menggunakan sumber EBT (ampas tebu/bagas) sebagai sumber energi utama dengan total kapasitas listrik yang dihasilkan 198 MW.

Pembangkit EBT yang saat ini dimiliki PTPN Group antara lain pembangkit listrik berbasis tenaga air/hidro (PLTA) sejumlah 10 unit (total kapasitas 17,14 MW), berbasis biomassa (PLTBm) sejumlah 2 unit (total kapasitas 9,2 MW), berbasis biogas dari POME (PLTBg) sejumlah 9 unit (total kapasitas 11,35 MW) dan berbasis tenaga matahari (PLTS) 1 unit (kapasitas 2 MWp).

Baca juga : Dimas Oky Nugroho: Pelatihan Kader Bangsa Siapkan Anak Muda Untuk Regenerasi Kepemimpinan

PTPN Group saat ini juga sedang berupaya melakukan optimalisasi aset pembangkit listrik EBT yang dalam kondisi idle atau tidak beroperasi atau beroperasi kurang optimal, melalui kerjasama dengan mitra strategis demi mendukung pencapaian target bauran EBT pemerintah sebesar 23 persen di tahun 2025.

Sejak tahun 1942, PTPN Group juga telah mengembangkan bioethanol dari produk samping PG yakni tetes tebu (molasses). Pengembangan produk bioethanol ini tentunya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ethanol dalam negeri saat ini, namun juga memiliki visi jangka panjang ke depan sebagai salah satu alternatif substitusi BBM berbasis fosil.

Sementara, PTPN Group tengah melakukan inisiasi kerjasama pemanfaatan limbah perkebunan sebagai sumber EBT dengan beberapa mitra strategis. Saat ini, pihaknya sedang menjalankan beberapa program inisiasi kerjasama pemanfaatan limbah perkebunan sebagai sumber EBT dengan beberapa mitra strategis.

Adapun program yang saat ini sedang berjalan antara lain: Penyediaan biomassa untuk Cofiring PLTU PT PLN, Pengembangan Biogas Cofiring di PKS PTPN Group, Pengembangan Bio-CNG di PKS PTPN Group, dan Pengembangan Biopelet dari Tandan Kosong. 

Baca juga : Pertamina Ajak Masyarakat Melek Energi Baru Terbarukan

PTPN Group sebagai salah satu pelaku bisnis sangat mengharapkan, ke depan pengembangan EBT mendapatkan dukungan regulasi pemerintah yang cukup memadai sehingga menguntungkan bagi semua pihak.

"Khususnya dari sisi komersial di mana sumber energi baru dan terbarukan seharusnya lebih dihargai dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada sumber energi fosil sehingga lebih menarik banyak pihak untuk dikembangkan," pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.