Dark/Light Mode

Jika Aksi Demonstrasi Terus Berlangsung

Investor Asing Tahan Diri investasi Di Indonesia

Kamis, 23 Mei 2019 09:14 WIB
Grand Indonesia sepi pengunjung saat demo Pilpres di Bawaslu.
Grand Indonesia sepi pengunjung saat demo Pilpres di Bawaslu.

RM.id  Rakyat Merdeka - Demo soal hasil pilpres 2019 di Jakarta, kemarin langsung berdampak ke ekonomi kita. Rupiah melemah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga turun. Jika demo terus berlangsung, dikhawatirkan investor asing akan menahan diri berinvestasi di Indonesia. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution mengatakan, aksi ricuh di Thamrin berdampak pada pelemahan ekonomi. 

"Tentu saja, aksi demo ini menekan (rupiah dan IHSG). Ya itu namanya euforia pasar dan sifatnya sementara. Pasar itu suka sentimental saja, mungkin besok ada koreksinya," kata Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, pada pukul 10.17 WIB, rupiah terus melemah sampai 33 poin atau 0,22 persen menjadi Rp14.513 per dolar AS. Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan pada Rabu pagi juga dibuka negatif. Sejumlah titik di Jakarta yang rusuh pada aksi 22 Mei tampaknya direspons negatif oleh pasar. IHSG turun 9,1 poin (0,15 persen) ke 5.942,267.

Selain berdampak pada nilai tukar rupiah dan IHSG, Darmin mengungkapkan, bahwa aksi yang dilakukan di depan Gedung Bawaslu ini juga menjadi sentimen buat para investor.

Baca juga : Shopper Online Masih Minim

"Ya kita nggak pernah punya metode. Tapi ya kalau cuma begitu ya nggak terlalu besar. Ya paling orang kemudian lihat-lihat. Paling-paling soal investasi ada yang lihat-lihat dulu (wait and see)," ujar Darmin.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudistira Adhinegara mengatakan, kondisi saat ini bisa membuat investasi di indonesia makin turun.

Awalnya diperkirakan setelah pengumuman KPU selesai, Pilpres sudah rampung. Tapi ini justru makin memanas.

"Investor yang mau menanam uangnya jadi berpikir ulang, bikin pabrik takut produknya kurang laku karena konsumen menahan belanja. Investor, khususnya asing masih lakukan posisi hold atau menahan realisasi investasi langsung," kata Bhima kepada Rakyat Merdeka.

Padahal, lanjutnya, saat ini sedang momentum masyarakat belanja persiapan Lebaran.

Baca juga : Wapres Argentina Apresiasi Capaian Pembangunan Pertanian Indonesia

Akhirnya, melihat situasi kurang kondusif, banyak juga masyarakat yang menahan diri ke pusat perbelanjaan.

"Paling terdampak pada penurunan daya beli di sektor ritel.  Investor sektor ini juga tahan aksi bisnisnya," kata Bhima lagi.

Pasca Pilpres, lanjutnya, juga berpengaruh terhadap outlook ekonomi sepanjang 2019.

Tren investasi secara langsung dari luar negeri atau Foreign Direct Investment (FDI) jiga diperkirakan masih akan menurun tahun ini setelah di kuartal I 2019 hampir minus 1 persen.

"Imbas dari rendahnya investasi membuat pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan dibawah 5 persen. Ini yang harus diwaspadai. Padahal investasi dan ekspor adalah motor penggerak utama yang diharapkan dorong ekonomi, selain konsumsi rumah tangga," tegasnya.

Baca juga : Lihat Pemilu Berjalan Aman, Rusia Tingkatkan Investasi di Indonesia

Kerugian langsung di sektor ritel juga dirasakan pedagang di pusat perbelanjaan tekstil Tanah Abang yang lokasinya dekat dengan kegiatan demo.

Promotion Manager Pusat Perbelanjaan Tanah Abang Hery Supriyatna menyebutkan, pada Rabu (22/5) Pasar Tanah Abang terpaksa ditutup.

"Tidak ada aktivitas jual beli di sana. Meskipun tidak ada kerusakan, namun kerugian akibat penutupan tersebut mencapai miliaran rupiah. Potensi kerugian karena tidak adanya pemasukan uang dari hasil penjualan para pedagang," keluhnya.

Hery mengungkapkan, untuk Blok A, B, F dan lain-lain dengan estimasi ada 20.000 kios. "Dengan rata-rata pendapatan terendah Rp 2 - 3 Juta per hari ,maka minimal potensi kerugian mencapai Rp 40 hingga Rp 60 miliar,"ungkap Hery. (NOV) 
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.