Dark/Light Mode

Netizen Lebih Doyan Belanja Langsung

Shopper Online Masih Minim

Jumat, 17 Mei 2019 23:33 WIB
Netizen Lebih Doyan Belanja Langsung Shopper Online Masih Minim

RM.id  Rakyat Merdeka - Survei Asosisasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut pengguna internet (netizen) yang menjadi shopper alias pembelanja di platform e-commerce masih minim. Alasannya, mereka lebih suka belanja langsung di toko.

Sekretaris Jenderal APJII Henri Kasyfi mengatakan, ada sejumlah alasan yang menyebabkan pengguna internet di Indonesia tidak pernah berbelanja secara online.

“Sebanyak 18,8 persen atau mayoritas menjawab mereka lebih suka berbelanja secara langsung karena barang yang mereka inginkan bisa langsung didapatkan,” ujar Henri di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Belanja Online Bakal Meroket

Selanjutnya, hasil survei yang dikerjakan bersama lembaga survei Polling Indonesia menyebut sebanyak 12,2 persen pengguna internet tak mau belanja online karena belum bisa memakai aplikasinya. Kemudian 9,5 persen khawatir barang tidak sampai, dan 9 persen merasa rumit kalau harus mentransfer.

Padahal, survei itu juga menunjukkan penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 64,8 persen pada tahun 2018. Ini meningkat sebesar 10,12 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 54,8 persen. Artinya, ada 171,17 juta pengguna internet Indonesia di Tahun 2018.

Bila berbicara segi umur, maka pengguna internet dikuasai oleh milenial. “Dari segmen umur, ternyata usia 15-19 tahun mempunyai penetrasi paling tinggi (mencapai 91 persen),” ujar Henri.

Baca juga : Demokrat Digoda TKN, BPN Langsung Baperan

Usia milenial, yang merajai posisi teratas lainnya soal pengguna internet RI ini yaitu 20-24 tahun dengan penetrasi 88,5 persen. Kemudian di bawahnya ada ke￾lompok umur 25-29 tahun (82,7 persen), kelompok umur 30-34 tahun (76,5 persen), dan kelompok umur 35-39 tahun (68,5 persen).

Menurut Henri, sangat disayangkan bahwa dari 171,17 juta pengguna internet, baru 44 persen yang berbelanja online. Sisanya, 56 persen belum per￾nah menggunakan e-commerce. “Angka ini merupakan potensi yang bisa kita ubah menjadi shoppers (pembelanja) di ecommerce,” ujarnya.

Sementara, survei tersebut mencatat terdapat empat e-commerce yang biasanya sering digunakan pengguna internet untuk membeli barang. Di antaranya adalah Shopee (11,2.persen), Bukalapak (8,4 perseb), Lazada (6,7 persen), dan Tokopedia (4,3 persen). Sedangkan, sebanyak 53,4 persen mengatakan belum pernah mengunjungi situs atau platform e-commerce.

Baca juga : Pevita Pearce Lihat Ariel Manggung Masih Berkelit Asmara

Minimnya literasi mengenai e-commerce membuat potensi bisnis di platform tersebut kurang diminati mayoritas para pengguna internet di Indonesia. Padahal, sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebutkan, ada empat sektor digital yang berkembang pesat di Indonesia yakni financial technology (fintech), e-commerce, on-demand services dan Internet of Things (IoT).

Perkembangan keempatnya diperkirakan bakal terus berlanjut hingga 2020. “Ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai 130 miliar dolar AS pada 2020,” ujar Bambang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.