Dark/Light Mode

BUMN Bantu Sediakan Jaringan Internet Desa

Sabtu, 23 Oktober 2021 09:20 WIB
BUMN turut berkontribusi ketersediaan jaringan internet di desa. Terutama dalam memenuhi kebutuhan pelajar ketika pandemi Covid-19. (Foto: Istimewa).
BUMN turut berkontribusi ketersediaan jaringan internet di desa. Terutama dalam memenuhi kebutuhan pelajar ketika pandemi Covid-19. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Yayasan Pusat Inovasi dan Kemandirian Indonesia Raya atau yang biasa disebut Pikir Institut, dibantu penyelenggara jasa internet atau ISP, mengge­lar kegiatan bagi daerah terpen­cil atau tertinggal menyediakan infrastruktur telekomunikasi secara mandiri. Kegiatan ini dibiayai dari perusahaan-pe­rusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lewat Program Bina Lingkungan.

Salah satu desa tempat program ini berlangsung adalah Dusun Koto Bangun, Desa Salo, di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Infrastruktur yang dibangun adalah telekomunikasi satelit, dengan menggunakan VSAT (Very Small Aperture Terminal) dan perangkat WIFI.

Baca juga : Hilirisasi Batubara, Menperin Genjot Industri Metanol

“Kegiatan yang dibiayai oleh Bank Mandiri ini sukses menggelar jaringan internet untuk desa Salo di Riau dan memberikan internet bagi siswa dan warga,” jelas Direktur Pikir Institut Faiza Ahmad dalam keterangan resminya, kemarin.

Penggunaan internet satelit ini menjadi solusi bagi daerah yang terletak jauh dari jaringan kabel fiber optik atau (Base Transceiver Station) BTS selular. Dengan biaya yang jauh lebih murah dibanding­nya penggelaran BTS selular, internet tetap bisa dikirimkan bahkan ke daerah yang sangat terpencil sekalipun.

Baca juga : Natalia Barulich, Sindir Neymar Via Instagram

Dikatakan Faiza, aksi ini dilakukan dengan menyadari pembelajaran jarak jauh masih harus dilakukan pelajar, meski pandemi Covid-19 mereda.

Saat ini, baru 42 persen sekolah yang menggelar Pem­belajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di seluruh Tanah Air. Sisanya, 58 persen, masih melaksanakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

Baca juga : Pendidikan Jadi Fundamen Pembangunan Daerah

Untuk dapat menggelar PTM, diperlukan internet yang stabil. Sementara masih terdapat lebih dari 12 ribu desa yang belum tersentuh sinyal telekomunikasi. Sedangkan dari seluruh desa yang sudah tersentuh sinyal, masih terda­pat lebih dari 4 ribu desa yang memperoleh sinyal kurang memadai. Akibatnya, banyak siswa sekolah yang tidak mak­simal dalam belajar.

“Bahkan, banyak juga yang sampai putus sekolah, karena kesulitan mengikuti pelajaran. Pada 2020 terdapat lebih dari 159 ribu siswa yang putus sekolah,” ungkapnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.