Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Yayasan Pusat Inovasi dan Kemandirian Indonesia Raya atau yang biasa disebut Pikir Institut, dibantu penyelenggara jasa internet atau ISP, menggelar kegiatan bagi daerah terpencil atau tertinggal menyediakan infrastruktur telekomunikasi secara mandiri. Kegiatan ini dibiayai dari perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lewat Program Bina Lingkungan.
Salah satu desa tempat program ini berlangsung adalah Dusun Koto Bangun, Desa Salo, di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Infrastruktur yang dibangun adalah telekomunikasi satelit, dengan menggunakan VSAT (Very Small Aperture Terminal) dan perangkat WIFI.
Baca juga : Hilirisasi Batubara, Menperin Genjot Industri Metanol
“Kegiatan yang dibiayai oleh Bank Mandiri ini sukses menggelar jaringan internet untuk desa Salo di Riau dan memberikan internet bagi siswa dan warga,” jelas Direktur Pikir Institut Faiza Ahmad dalam keterangan resminya, kemarin.
Penggunaan internet satelit ini menjadi solusi bagi daerah yang terletak jauh dari jaringan kabel fiber optik atau (Base Transceiver Station) BTS selular. Dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingnya penggelaran BTS selular, internet tetap bisa dikirimkan bahkan ke daerah yang sangat terpencil sekalipun.
Baca juga : Natalia Barulich, Sindir Neymar Via Instagram
Dikatakan Faiza, aksi ini dilakukan dengan menyadari pembelajaran jarak jauh masih harus dilakukan pelajar, meski pandemi Covid-19 mereda.
Saat ini, baru 42 persen sekolah yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di seluruh Tanah Air. Sisanya, 58 persen, masih melaksanakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).
Baca juga : Pendidikan Jadi Fundamen Pembangunan Daerah
Untuk dapat menggelar PTM, diperlukan internet yang stabil. Sementara masih terdapat lebih dari 12 ribu desa yang belum tersentuh sinyal telekomunikasi. Sedangkan dari seluruh desa yang sudah tersentuh sinyal, masih terdapat lebih dari 4 ribu desa yang memperoleh sinyal kurang memadai. Akibatnya, banyak siswa sekolah yang tidak maksimal dalam belajar.
“Bahkan, banyak juga yang sampai putus sekolah, karena kesulitan mengikuti pelajaran. Pada 2020 terdapat lebih dari 159 ribu siswa yang putus sekolah,” ungkapnya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya