Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Minim Kontrak Baru Tahun Depan

Industri Galangan Kapal Hampir Kibarkan Bendera Putih

Senin, 1 November 2021 21:10 WIB
Ketua Umum Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam. (Foto: Ist)
Ketua Umum Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nasib industri galangan kapal kian lesu. Soalnya, sampai mendekati akhir tahun ini, tak ada kontrak pengadaan kapal baru pada 2022. Bendera putih tanda menyerah, hampir dikibarkan.

Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam mengungkapkan, kondisi galangan saat ini boleh dibilang cukup mengenaskan.

Soalnya, selama pandemi, nyaris tidak ada proyek pembangunan kapal. Baik pemesanan dari BUMN maupun kementerian. Maklum saja, anggaran Pemerintah dan BUMN saat ini banyak dialokasikan ke penanggulangan pandemi Covid-19. 

Baca juga : Dongkrak Sektor Pariwisata Indonesia, Kemenhub Komitmen Hadirkan Bandara Perairan

"Kondisi galangan cukup mengenaskan. Kontrak pengadaan pada 2022 belum ada. Proyek pembangunan kapal hampir tidak ada lagi. Sangat sedikit," ujarnya, dalam Virtual Expo Maritime Indonesia (VEMI) 2021, Senin (1/11).

Dampak tidak adanya kontrak baru itu, kata Eddy, membuat sekitar 15-25 ribu tenaga kerja terkait galangan kapal, terpaksa terkena pemutusan hubungan kerja alias PHK.

Eddy menuturkan, anggota Iperindo dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok. Yaitu, galangan yang hanya melayani reparasi kapal, yang khusus pembangunan kapal baru, dan yang melayani reparasi serta pembangunan kapal baru.

Baca juga : Menko PMK Kibarkan Bendera Perang Lawan Stunting

Menurutnya, kelompok terparah yang terdampak pandemi adalah galangan yang hanya melayani pembuatan kapal baru.

Eddy menyebut, menghadapi kondisi lesunya permintaan kapal, perusahaan industri kapal telah mengurangi beban overhead cost.

Salah satunya, dengan mengorbankan kontrak dengan subkontraktor dan merumahkan karyawan dengan gaji minim.

Baca juga : Cek Di Sini, Aturan Terbaru Pelaku Perjalanan Dalam Negeri

"Banyak perusahaan yang pada akhirnya memanfaatkan program Pemerintah untuk bisa merestrukturisasi hutang di bank dengan pembayaran bunga minim dan jangka waktu yang diperpanjang," jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.