Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Investor UEA Dan Eropa Tertarik Tanam Modal Rp 604 T

Awas, Realisasi Investasi Mentok Di Meja Birokrasi

Minggu, 7 November 2021 06:40 WIB
Ekonom Senior Center Of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy. (Foto: Istimewa).
Ekonom Senior Center Of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana investor Eropa dan Uni Emirat Arab (UEA) menanamkan modalnya di Tanah Air sebesar Rp 604 triliun, merupakan angin segar untuk pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah diharapkan bisa mengawalnya hingga benar-benar terealisasi.

Ekonom Senior Center Of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy menyambut gembira rencana investor Eropa dan UEA menanamkan modalnya di Indonesia. Apalagi, jumlah investasinya cukup besar.

“Jika investasi itu bisa cepat terealisasikan, maka bakal signifikan membantu proses pemulihan ekonomi Indonesia, terutama di tahun 2022 atau ketika investasi ini mulai berjalan,” kata Yusuf kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Manajer Investasi Bakal Jadi Tersangka Kasus Asabri Nih

Dia menuturkan, realisasi investasi bisa memberikan efek multiplier ke perekonomian melalui pembukaan lapangan kerja serta pengadaan barang dan jasa.

“Secara agregat dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,” kata Yusuf.

Namun demikian, dipaparkannya, seberapa besar dampak investasi terhadap perekonomian sangat tergantung pada jenisnya. Menurutnya, investasi jenis sekunder (industri) memiliki pengaruh besar. Karena, investasi jenis ini mendorong penyerapan tenaga kerja dalam skala besar.

Baca juga : Menteri ESDM: Perbaiki Iklim Investasi Sektor Hulu Migas

Selain itu, Yusuf menekankan pentingnya Pemerintah mengawal komitmen investasi hingga benar-benar terealisasi. Karena, proses menuju realisasi membutuhkan proses yang panjang.

“Penting mengawal investor. Jika perlu, secara end-to-end agar investasi yang masuk tidak terhambat oleh beberapa masalah klasik seperi miskoordinasi, dan proses birokrasi,” terang Yusuf.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, total komitmen investasi yang sukses dibawa pulang Presiden Jokowi setelah sepekan berkeliling Ke Roma (Italia), Glasgow (Skotlandia), dan Abu Dhabi (UEA), sebesar 41,99 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp 604 triliun (kurs Rp 14.400).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.