Dark/Light Mode

Dibangun Sebelum Ada Paris Agreement

PLTA Seguling Bukti RI Pro Green Energy

Jumat, 12 November 2021 06:50 WIB
Saguling Power Generation and O&M Services Unit (POMU) berlokasi di Rajamandala, Bandung Barat, Jawa Barat. (Foto: Istimewa).
Saguling Power Generation and O&M Services Unit (POMU) berlokasi di Rajamandala, Bandung Barat, Jawa Barat. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
“Ketika terjadi gangguan, PLTA Saguling masih dapat dioperasikan sebagai black start, sekaligus berperan menjadi pengisian tegangan untuk menopang pembangkit listrik PLTU Suralaya,” ucap Ahsin.

Terletak di Kabupaten Bandung Barat dengan total kapasitas terpasang mencapai 844,36 MW, PLTA Saguling POMU ditopang oleh 7 sub-unit, serta 1 unit jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit untuk menjaga keandalan pasok listriknya.

Sub Unit tersebut antara lain, Sub Unit PLTA Bengkok dan Dago 3,85 MW (Kabupaten Bandung), Sub Unit PLTA Plengan 6,87 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Lamajan 19,56 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Cikalong 19,20 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Ubrug 18,36 MW (Kab. Sukabumi), Sub Unit PLTA Karacak 18,9 MW (Kab. Bogor), serta Sub Unit PLTA Parakan Kondang 9,9 MW (Kab. Sumedang). Serta 1 unit jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit yaitu PLTA Rajamandala 47MW (Kab. Cianjur).

Baca juga : 36 Tahun Beroperasi, PLTA Saguling Dukung Transisi Energi Hijau

Dalam pengembangan EBT, PLTA Saguling POMU merupakan contoh pembangkit jenis hidro masa depan Indonesia yang dimiliki oleh PLN. Seiring dengan komitmen Pemerintah untuk terus mendorong pengembangan EBT, PLTA ini akan menjadi pondasi dalam pengembangan pembangkit hidro di masa depan.

Yang tak kalah menarik, sambung Ahsin, PLTA handal. Misalnya, PLTA heritage Plengan yang beroperasi sejak 1922 dan PLTA Bengkok Dago yang beroperasi sejak 1923. Hingga menjelang usia satu abad, keduanya masih terpelihara serta beroperasi dengan baik.

“(Semua) berdampingan dengan PLTA Saguling dan PLTA cascading Rajamandala yang sangat efisien dan modern menggunakan tailing race (air sisa turbin saguling) yang masuk sistem Jamali sejak 2019,” tutup Ahsin.

Baca juga : KSAD Bangun Kembali Rumah Prajurit Yang Runtuh Akibat Gempa

Raup Untung

Dalam laporan kinerjanya, PLN mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 212,8 triliun (unaudited), atau naik 4 persen dibanding periode sama pada 2020 sebesar Rp 204,7 triliun.

Executive Vice President (EVP) Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Agung Murdifi membeberkan, pencapaian kinerja positif ini ditunjang sejumlah langkah inovasi dan efisiensi yang dijalankan perusahaan melalui program transformasi.

Baca juga : PLTU Malinau Lakukan Uji Coba Pembangkit

Hal itu membuat perseroan mampu meningkatkan penjualan tenaga listrik dan menjaga Beban Pokok Penyediaan (BPP) tetap stabil. Kemudian, aktor eksternal berupa apresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, seiring dengan membaiknya perekonomian nasional.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.