Dark/Light Mode

Pariwisata Mulai Bergeliat, Trinseo Ajak Masyarakat Kelola Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular

Jumat, 4 Februari 2022 06:01 WIB
Pariwisata Mulai Bergeliat, Trinseo Ajak Masyarakat Kelola Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah hampir dua tahun menghadapi pandemi Covid-19 dan wisata mulai bergeliat terutama di Bali karena adanya pertemuan G20. PT Trinseo Materials Indonesia melalui Yok Yok Ayok Daur Ulang yaitu program edukasi tata kelola sampah, terutama sampah plastik berkelanjutan mengajak masyarakat khususnya daerah wisata terutama bali untuk mengelola sampah Berbasis Ekonomi Sirkular.

Divisi Pengembangan Kerjasama Internasional Bali Tourism Board, Ratna Soebrata mengatakan, Meskipun hingga saat ini occupancy rate hotel-hotel di Bali masih sangat rendah hingga Oktober 2021, Bali sudah melakukan persiapan-persiapan untuk menyambut kembali wisatawan mancanegara.

Baca juga : Kementan Ajak Masyarakat Konsumsi Produk Organik

“Kami yakin ketika bisnis pariwisata kembali normal, dengan kesiapan yang kami lakukan sekarang, kami akan siap menyambut para wisatawan kembali ke Bali,” jelas Ratna Soebrata salah satu narasumber dalam membuka sesi bincang-bincang webinar yang dipandu oleh Hanggara Sukandar, Sustainability Director dari Responsible Care Indonesia ini dilangsungkan di Kuta, Bali dan dihadiri oleh Drs. I Made Teja, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, serta Putu Ivan Yunatana selaku Founder dari Bali Waste Cycle dan Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia secara virtual pada kamis (3/2).

I Made Teja, menjelaskan, “Adanya peraturan lockdown yang mengurangi aktivitas di luar ruangan sangat berpengaruh dengan peningkatan sampah, terutama sampah PS Foam atau styrofoam.”

Baca juga : Kemenko PMK Ajak Masyarakat Perangi Stunting

Naiknya sampah PS Foam selama pandemi berbanding lurus dengan meningkatnya food delivery akibat dari pembatasan aktivitas luar rumah. Hal tersebut dilatarbelakangi dari cara pandang bahwa pandemi Covid-19 membuat para pedagang membutuhkan kehigienisan dalam menjaga makanan yang telah disajikan. Selain itu, PS Foam yang berbahan dasar Polystyrene adalah pilihan tepat untuk daur ulang berkelanjutan karena dapat didaur ulang 100% ke kondisi bahan bakunya.

“Adanya Pergub terkait pemilahan sampah berbasis sumber sangat memudahkan kami sebagai pelaku daur ulang, karena proses kelola dan pemilahan sudah dilakukan dari hulu. Jika sudah dikelola dengan baik, sampah ini akan kembali menjadi barang ekonomi,” tutur Putu Ivan Yunatana.

Baca juga : Hari Gizi Nasional 2022, Frisian Flag Indonesia Ajak Masyarakat Penuhi Gizi

“Jika penerapan pengelolaan sampah dari sumber sudah berjalan dengan baik, cara pandang orang-orang tentang sampah plastik, terutama PS harus diubah, bahwa sampah ini merupakan bahan baku industri. Tugas kita sebagai masyarakat atau desa adalah untuk melakukan pemilahan dengan baik untuk kemudian bisa dibawa ke industri daur ulang. Dengan demikian kita dapat mencapai ekonomi sirkular, dan sampah tidak lagi berserakan di lingkungan sekitar,” jelas Putu Ivan menutup sesi webinar Yok Yok Ayok Daur Ulang. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.