Dark/Light Mode

JEC Vitreo-Retina Service Memiliki Layanan Spesialisasi Retina Terlengkap se-Asia Tenggara

Sabtu, 12 Maret 2022 06:57 WIB
JEC Vitreo-Retina Service Memiliki Layanan Spesialisasi Retina Terlengkap se-Asia Tenggara

RM.id  Rakyat Merdeka - JEC Eye Hospitals & Clinics selaku eye care leader di Indonesia telah menghadirkan JEC Vitreo-Retina Service sejak 1984 (dari awal perusahaan berdiri). Diperkuat teknologi diagnostik hingga tindakan operasi termutakhir, JEC Vitreo-Retina Service ini bukan hanya sentra pelayanan spesialisasi retina terkemuka di Indonesia ini, bahkan menjadi yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara.

Layanan JEC Vitreo-Retina Service tersedia di seluruh 13 cabang JEC Eye Hospitals yang tersebar di 8 kota. Tidak tersentralisasi di DKI Jakarta, tetapi sampai Jawa Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Selatan. Bahkan, JEC melalui salah satu cabangnya, yakni RS Mata JEC-Primasana @ Tanjung Priok, merupakan satu-satunya rumah sakit swasta yang menangani pasien gangguan retina dengan BPJS dalam jumlah yang besar. Dari total 10.000 tindakan selama 3 tahun terakhir, sekitar 3.500 di antaranya (atau 35%) dilakukan di RS Mata JEC-Primasana @ Tanjung Priok.

Baca juga : Erick Cek Kesiapan Layanan Vaksinasi Booster Sinopharm di Klinik Kimia Farma

Sementara dari sisi sumber daya manusia, JEC Vitreo-Retina Service tidak bertumpu pada seorang tenaga ahli saja. Di seluruh Indonesia (13 cabang), JEC memiliki 30 dokter mata sub-spesialis retina. Khusus di wilayah Jabodetabek, JEC diperkuat 16 dokter mata dengan spesialisasi vitreo-retina empat di antaranya sudah bergelar doktor - Dr. Elvioza, SpM(K) adalah doctor ke-empat dari kelompok Vitreo-retina Service JEC, dan tiga dokter Vitreo-retina lainnya sedang dalam penyusunan disertasi doktor).

Penelitian terkini DR.Dr. Elvioza, SpM(K) yang tertuang dalam disertasi: “Perbandingan Proses Penuaan Cairan Vitreus pada Pasien Ablasio Retina Regmatogen Usia Muda dengan Miopia Aksial dan Pasien Ablasio Retina Usia Lanjut Tanpa Miopia”. Ablasio retina regmatogen atau rhegmatogenous retinal detachment/RRD merupakan kondisi lepasnya lapisan retina yang diakibatkan oleh lubang atau robekan pada retina. Kegawatdaruratan pada organ mata ini berpotensi menyebabkan kebutaan. Risikonya semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Meski demikian, penderita miopia berusia muda ternyata memiliki risiko yang lebih tinggi terserang RRD.

Baca juga : Sukses Di Indonesia, Finantier Bidik Pasar Asia Tenggara

“Penelitian yang saya gagas ini bertujuan membandingkan proses penuaan dini pada vitreus pasien RRD berusia muda yang menderita miopia dengan pasien RRD usia lanjut tanpa miopia. Vitreus merupakan bagian berstruktur seperti jeli di dalam organ mata yang berfungsi mempertahankan bentuk mata dan menahan retina. Semoga penelitian ini memberikan informasi mengenai tatalaksana ablasio retina regmatogen yang tepat sehingga diharapkan tercapai hasil terapi yang optimal,” papar Ketua Vitreo-Retina Service dan Dokter Spesialis Mata Subspesialis Vitreo-Retina JEC Eye Hospitals & Clinics, DR.Dr. Elvioza, SpM(K).

Penelitian tersebut telah berlangsung selama Maret 2020 hingga Agustus 2020 dengan melibatkan 40 subjek. Sementara, pemaparannya telah berlangsung secara virtual pada Ujian Terbuka, Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Penjabaran secara rasional, sistematis dan empiris berhasil mengantarkan Dr. Elvioza, SpM(K)meraih gelar Doktor. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.