Dark/Light Mode

M. Fazha Hanafi A, Mahasiswa Universitas Andalas

Prototipe Penurunan Kadar Logam Berat Dan Organik Pada Air Lindi Menggunakan Eceng Gondok Dan Karbon Aktif Berbasis Penyaring Biodisc

Rabu, 28 Desember 2022 12:23 WIB
https://images.app.goo.gl/WZyyVcBRYeYq7iCv9
https://images.app.goo.gl/WZyyVcBRYeYq7iCv9

Saat ini, di Indonesia sedang dibangun Ibukota Nusantara (IKN) dirancang sebagai kota hutan hijau yang cerdas yang akan menerapkan pembangunan melalui teknologi hijau dan berbagai langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. 

Salah satu standar pengelolaan sampah modern IKN adalah pengelolaan sampah modern yang lebih maju yang memenuhi konsep zero-waste of life, untuk mendekati konsep IKN sebagai smart, green forest city (bsilhk.menlhk.go.id).

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia akan menghasilkan sampah hingga 18,2 juta ton pada tahun 2021, dengan komposisi sampah yang dikelola dengan baik sebesar 72,95% dan sampah yang tidak diolah sebesar 27,05%. Pasalnya, daya tampung TPA baik tempat pengolahan akhir (TPA) maupun tempat penampungan sementara (TPS) dibatasi oleh standar minimal pengelolaan sampah.

Dalam sebagian besar proses TPA, lindi dihasilkan oleh pencucian isi efluen dan dari sumber eksternal seperti air hujan, dll. Lindi mengandung konsentrasi tinggi zat anorganik yang ditemukan di limbah, seperti logam berat. Namun, efek zat anorganik lebih berbahaya. Zat anorganik tersebut antara lain arsenik (As), kadmium (Cd), timbal (Pb) dan merkuri (Hg) (Portal Kesehatan Masyarakat Indonesia:2016).  Kadmium (Cd) sangat beracun bagi manusia. Ketika tertelan, itu menyebabkan gejala gastrointestinal dan penyakit ginjal. Timbal (Pb) juga memiliki sifat yang sangat beracun. Keracunan Pb menyebabkan gejala seperti rasa logam di mulut dan muntah (Meila Anggriani et al., 2021).

Salah satu cara ramah lingkungan untuk mengurangi limbah adalah yang saya mulai dengan ide membuat prototipe pengolahan lindi menggunakan metode phytorec dari eceng gondok lahan basah yang dibangun di permukaan bebas air dan karbon aktif berdasarkan bioplate. filter

Prototipe ini dirancang dengan sebuah kotak yang berfungsi sebagai sarana untuk menempatkan fitoremediator, karbon aktif, inlet dan outlet menggunakan bioplate. Arang aktif ditempatkan di bagian bawah kotak yang diisi dengan gabus atau pasir sebanyak 2/3 kotak agar arang menempel di dasar kotak. Setelah itu, pipa penghubung dengan bio-card sebagai bahan penyaring dipasang di kedua sisi kotak ini untuk mengalirkan air masuk atau keluar.

Penggunaan BioDisc pada sambungan pipa sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya atau energi listrik dalam proses penjernihan air. Mikroorganisme yang tumbuh pada bioplate secara alami mengurai zat-zat yang terlarut dalam air, sehingga tidak meninggalkan residu atau limbah yang mencemari lingkungan. Selain itu, papan organik tidak memerlukan penyimpanan atau pengangkutan bahan kimia sehingga tidak mencemari lingkungan.

BioDisc juga secara efektif menghilangkan zat organik seperti amonia dan partikel makanan dari air. Mikroorganisme yang tumbuh pada bioplate dapat mengurai bahan organik menjadi komponen yang lebih sederhana yang dapat dikembalikan ke lingkungan secara alami. Selain itu, bio-plate dalam kondisi lingkungan yang berbeda, seperti. B. nilai pH, suhu dan kadar oksigen yang berbeda, bekerja secara efektif sehingga efektif menghilangkan polutan (Obaroh et al., 2016).

Baca juga : Kode Jokowi Untuk Nahkoda Pemberani

Filter lindi tetap berada di dalam kotak selama beberapa hari sebelum dapat dibuang ke TPA akhir. Penyaringan phytomediant eceng gondok dengan karbon aktif ini dapat menurunkan kadar logam berat, polutan organik dan kualitas oksigen dalam lindi sehingga meminimalisir pencemaran air.

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) sering dianggap sebagai hama karena tanaman ini dapat tumbuh dengan sangat cepat dan mudah menyebar di lingkungan yang tercemar logam berat. Eceng gondok juga dapat mengurangi oksigen di dalam air dan menyebabkan kematian ikan dan tanaman air lainnya. Namun, eceng gondok juga dapat digunakan sebagai agen pelindung tanaman dalam pengolahan deterjen yang terkontaminasi logam berat dan membantu mengurangi logam berat di lingkungan. 

Menurut Lian Anggrain dan Marta Dinata (2020), hasil penelitian pencucian eceng gondok selama 30 hari menunjukkan bahwa media filter yang mengandung tanaman eceng gondok memberikan pengaruh yang signifikan terhadap reduksi logam berat, yang diamati dengan P3 (Podsolik Merah-Kuning), pengobatan,  ferrolit, eceng gondok, pelindian) dan P1 (podsol merah kuning, eceng gondok, pelindian), dengan efisiensi P3 logam berat Cr pada batang 0,1214%, logam berat P1 Fe pada batang 0,0944% (Anggraini & Dinata, 2020).

Agar tidak mencemari kualitas oksigen dengan eceng gondok yang terlalu banyak maka dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas oksigen yaitu teknik udara yang dapat meningkatkan kualitas oksigen dengan pompa oksigen. Setelah diangin-anginkan, untuk mengetahui kualitas oksigen air baik atau tidak, tempatkan ikan koi di kolam atau bak air yang telah diolah melalui langkah-langkah tersebut (Nusa et al., 2015).

Karbon aktif mengandung 85-95% karbon, terbuat dari bahan karbon yang telah diolah secara khusus untuk memberikan luas permukaan yang lebih besar. Permukaan karbon aktif bervariasi antara 300-3500 m2/gram, yang terkait dengan struktur pori internal, sehingga karbon aktif memiliki sifat adsorpsi (Sembiring dan Sinaga, 2003). Daya serap karbon aktif sangat tinggi yaitu 25-1000% berat karbon aktif (Meila Anggriani et al., 2021).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa metode pengolahan air limbah dengan menggunakan free water surface constructed wetland (FWSCW) eceng gondok dan karbon aktif berbasis penyaring biodisk merupakan salah satu solusi yang efektif untuk mengurangi tingkat polutan dalam air limbah. Metode ini dapat menghilangkan sekitar 50% hingga 70% zat organik dan 25% hingga 35% zat anorganik dari air limbah, sehingga memenuhi standar pembuangan air limbah yang telah ditetapkan. Namun, metode ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti biaya instalasi yang tinggi dan memerlukan lokasi yang cukup luas. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan kembali kelayakan dan keefektifan metode ini untuk aplikasi pengolahan air limbah yang spesifik.

                                                                                            Daftar Gambar

Baca juga : Hari Pertama, Gulat Sumbang Empat Emas

 

 

                                                                                   Gambar 1. Prototipe 

                                                                                         Gambar 2. Biodisk

                                                           Sumber (https://images.app.goo.gl/WZyyVcBRYeYq7iCv9)

Anggraini, L., & Dinata, M. (2020). Akumulasi Logam Berat Pada Batang Eichornia crassipes Solms Pada Variasi Media Penyaring Selama Remediasi Air lindi. Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 7(1). 

Gauss, Martin. 2008. Constructed Wetlands: A Promising Wastewater Treatment System for Small Localities. Gráfica Biblos: Peru

Baca juga : Ekonomi AS Meriang, Kondisi Kita Sehat Kan?

Jenderal Industri Kecil Menengah Departemen Perindustrian, D. (2007). Pengelolaan Limbah Industri Pangan. Jakarta: Departemen Perindustrian. 

Meila Anggriani, U., Hasan, A., Purnamasari, I., Teknik Kimia, J., Sriwijaya, N., Srijaya, J., Bukit, N., & Palembang, B. (2021). Kinetika Adsorpsi Karbon Aktif dalam Penurunan Konsentrasi Logam Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb). Jurnal Kinetika, Vol. 12(02), Hal 29-37.

Nusa, O.?:, Said, I., Dinda, D., Krishumartani, R., Pusat, H., & Lingkungan, T. (2015). Pengolahan Air Lindi Dengan Proses Biofilter Anaerob-aerob Dan Denitrifikasi, Vol. 8(1). 

Obaroh, I. O., Haruna, M. A., Muhhammed, A., & Akanji. (2016). Effect of Biodis Exposure on Some Physico Chemical Parameters of Water from Three Different Sources. European Journal of Pure and Applied Chemistry. Vol. 3(1). 

Putri, R. N. (2019). Pengaruh Air Lindi Terhadap Air Tanah Di sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin Kota Padang. Jurnal Azimut, Vol. 2(1), Hal 72-80. 

 

Powered by Froala Editor

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.