Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Posisi Pemerintah Di Freeport Diperkuat
Biar Nggak Molor, Proyek Smelter Wajib Dimonitor
Senin, 15 Mei 2023 08:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Tiga permintaan Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) patut didukung. Sebab, hal itu akan memperkuat posisi Pemerintah di perusahaan tambang tersebut.
Rabu (3/5), Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan ada tiga syarat yang harus dipenuhi PTFI untuk bisa mendapatkan perpanjangan izin beroperasi setelah 2041. Yaitu, penambahan direktur Freeport Indonesia asal Papua, menyelesaikan pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur dan membangun smelter tambahan di Papua.
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai positif permintaan Erick tersebut.
“Soal penambahan Direktur dalam jajaran PT Freeport itu patut diapresiasi. Toh, Indonesia sudah menjadi pemegang saham terbesar, SDM (Sumber Daya Manusia) juga mumpuni,” ujar Fahmy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Adaro Kebut Proyek Smelter Aluminium
Dia juga mendukung permintaan Pemerintah agar PTFI segera menyelesaikan pembangunan smelter. Sebab, keberadaan smelter sangat penting untuk mendorong percepatan program hilirisasi produk tambang di Indonesia.
“Perlu diperhatikan tenggat waktunya kapan selesai? Itu harus dimonitor terus pekerjaannya, agar tidak molor penyelesaiannya,” imbaunya.
Fahmy berharap, permintaan atau syarat-syarat tersebut bukan kompensasi untuk memberikan perpanjangan izin ekspor tembaga PTFI hingga 2024. Pasalnya, kebijakan tersebut tidak sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Mineral dan Batubara (Minerba) yang mengharuskan penghentian ekspor mineral mentah pada Juni 2023.
“Apapun langkah yang diambil, harus tetap sesuai dengan undang-undang. Jangan untuk kepentingan tertentu,” tegasnya.
Baca juga : Partai Garuda: Nggak Mungkin, Perhitungan Suara Dilakukan Bertahap
Sebelumnya, Menteri BUMNErick Thohir menerangkan, sebelum mengajukan permintaan ini,
Pemerintah sudah pernah meminta PTFI untuk menambah satu direksi dari Papua. Dan, permintaan itu telah dipenuhi.
Kini, dalam proses negosiasi terkait perpanjangan izin operasi, Pemerintah ingin meminta lagi agar direksi PTFI dari Papua, ditambah lagi.
“Jangan sampai saudara-saudara kita yang ada di Papua, merasa disisihkan, mereka banyak yang mampu kok,” ucap Erick di Jakarta, Rabu (3/5).
Baca juga : Menteri ESDM Minta Freeport Genjot Pembangunan Smelter
Di samping itu, ia meminta PTFI mendukung program hilirisasi dengan menyelesaikan pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur.
“Kita akan meneruskan hilirisasi di Indonesia. Tidak mengirim bahan baku ke luar negeri terus-menerus, karena itu kita mendorong penyelesaian smelter sesegera mungkin,” tegasnya.
Terakhir, sambung mantan bos Grup Mahaka itu, Pemerintah ingin menambah porsi kepemilikan saham di PTFI sebesar 10 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya