Dark/Light Mode

Bertemu Dubes Portugal, Menteri KKP Bahas Potensi Kerja Sama Kelautan Dan Perikanan

Kamis, 16 Desember 2021 13:09 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bertemu Duta Besar Portugal untuk Indonesia, Maria Joao Falcao Poppe Lopes Cardoso dan Duta Besar RI untuk Portugal, Rudy Alfonso di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat, Rabu (15/12). (Foto: Instagram)
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bertemu Duta Besar Portugal untuk Indonesia, Maria Joao Falcao Poppe Lopes Cardoso dan Duta Besar RI untuk Portugal, Rudy Alfonso di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat, Rabu (15/12). (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bertemu Duta Besar Portugal untuk Indonesia, Maria Joao Falcao Poppe Lopes Cardoso dan Duta Besar RI untuk Portugal, Rudy Alfonso di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat, Rabu (15/12).

Pertemuan membahas beberapa isu kerja sama bilateral Indonesia-Portugal. Di antaranya upaya pembentukan dialog kemaritiman, termasuk potensi kerja sama di bidang kelautan dan perikanan yang berkaitan dengan industri pengolahan ikan.

"Portugal merupakan negara dengan tingkat konsumsi ikan yang cukup tinggi," kata Menteri Trenggono dalam siaran pers, Kamis (16/12).

Baca juga : Menko Polhukam Perkuat Kerjasama Dengan Dewan Keamanan Rusia

Selain itu, di negara tersebut terdapat beberapa industri perikanan ikan kaleng skala besar yang tentunya, membutuhkan bahan baku berkualitas.

Berdasarkan data KKP, beberapa produk perikanan Indonesia yang laris di pasar global adalah udang, tuna cakalang tongkol, rajungan kepiting, cumi sotong gurita, serta rumput laut.

Sementara negara pengimpor terbesar produk perikanan Indonesia adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, ASEAN, dan Uni Eropa (Portugal termasuk salah satu negara di kawasan Uni Eropa.

Baca juga : Kunker Ke Chiang Rai, Dubes Rachmat Perkuat Kerja Sama RI Dan Thailand

Menteri Trenggono mengatakan, Indonesia juga terbuka dengan investasi untuk percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Untuk mendorong akselerasi tersebut, KKP telah menyiapkan program terobosan berupa kebijakan penangkapan terukur.

Ia mengemukakan, kebijakan penangkapan dengan sistem zonasi dan kuota tersebut sebagai upaya menyeimbangkan antara kepentingan ekologi dan ekonomi. Kebijakan tersebut juga untuk menjamin kualitas produk perikanan yang dihasilkan.

"Industri perikanan sedang kami tingkatkan pertumbuhannya, dan peluang ini terbuka selama tidak mengganggu kelestarian ekologi," bebernya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.