Dark/Light Mode

KSP Dorong Pembentukan Payung Hukum Ekosistem Gim Nasional

Selasa, 4 Januari 2022 17:12 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menghadiri Ratas Industri Gim Nasional, Selasa (4/1). (Foto: Dok. KSP)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menghadiri Ratas Industri Gim Nasional, Selasa (4/1). (Foto: Dok. KSP)

 Sebelumnya 
“Pengembangan SDM juga dapat diintegrasikan dengan grand design Manajemen Talenta Nasional yang sedang dikembangkan pemerintah untuk menciptakan talenta gim sesuai target yang diharapkan serta menarik talenta diaspora kita kembali ke tanah air,” ujar Moeldoko.

Selain itu, Moeldoko menilai masih sedikit kampus/universitas yang memiliki kepakaran di dalam pengembangan gim, diantaranya ITB, Universitas Multimedia Nusantara, dan lainnya.

Untuk itu pemerintah perlu mendorong pertumbuhan start-up di bidang industri gim dari universitas, melalui; program mentoring dan inkubasi, kemudahan akses permodalan awal, dan yang paling penting riset terapan di perguruan tinggi melalui skema matching-fund dengan industri.

Dari sisi pendanaan, Moeldoko mendapat kabar bahwa dalam membuat sebuah game casual biayanya dapat mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Sementara untuk gim bertaraf internasional, atau biasanya disebut game triple A membutuhkan biaya puluhan miliar rupiah dalam pengembangannya.

Baca juga : Kominfo Genjot Pengembangan Smart City Dan Pembangunan Pusat Data Nasional

Dalam konteks permodalan, industri ini mengalami kesulitan karena sifatnya intangible (sulit divaluasi sehingga sulit untuk mendapatkan investor dan permodalan perbankan). “Pemerintah juga perlu melakukan dukungan dan afirmasi dari segi pendanaan,” ujar Moeldoko.

Menurutnya gim juga dapat memiliki peran strategis untuk menjadi sarana edukasi nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila.

Moeldoko berpandangan perlunya intervensi pemerintah untuk menyediakan initial market industri gim nasional dalam memudahkan pintu masuk gim yang bersifat edukasi dan bertema nilai-nilai kebangsaan.

“Distribusi dapat dimulai dari initial market yang berada dibawah kendali pemerintah, terutama untuk market pelajar dan pengajar dari Kemendikbudristek serta market ASN dari KemenpanRB,” ujar Moeldoko. 

Baca juga : Larangan Ekspor Batu Bara Jaga Keandalan Pasokan Listrik Nasional

Mainkan Road To Anfield

Sebagaimana diberitakan RM.id sebelumnya, Moeldoko bersama unsur pimpinan kementerian lain mengunjungi produsen game PT Agate Internasional di Gedebage, Bandung, pada Selasa (16/11-21).

CEO & Co-founder Agate Arief Widhiyasa mengungkapkan, PT Agate yg didirikan tahun 2009 di Bandung merupakan perusahaan gim yang sepenuhnya dimiliki dan diisi oleh talenta-talenta lokal.

PT Agate yang didirikan tahun 2009 di Bandung merupakan perusahaan gim yang sepenuhnya dimiliki dan diisi talenta-talenta lokal.

Baca juga : Tepat, Langkah Polri Pertimbangkan Legitimasi Hukum Dan Sosial

Dalam kunjungan itu, Moeldoko sempat memainkan salah satu game buatan Agate "Road to Anfield."  [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.