Dark/Light Mode

Menlu: RI Bertekad Jadi Hub Produksi Vaksin Covid Di ASEAN

Kamis, 6 Januari 2022 20:50 WIB
Menlu Retno Marsudi. (Foto: ist)
Menlu Retno Marsudi. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia berniat menjadi hub produksi vaksin Covid-19 di kawasan Asia Tenggara. Niatan ini didasari misi untuk menyamaratakan penyebaran vaksin Covid-19 ke kawasan.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri 2022 (PPTM 2022), Kamis (6/1).

Retno mengatakan, Indonesia harus mampu membuat obat Covid-19 sendiri dan memenuhi bahan baku obat. Dengan demikian, pengembangan riset dan jejaring manufaktur vaksin Covid-19 juga harus terus didorong melalu CEPI.

Baca juga : Sembarangan Nyuntik Vaksin Covid, Guru Di AS Ditahan

“Di tingkat global, arsitektur kesehatan dunia harus diperkuat agar dunia lebih siap menghadapi ancaman pandemi ke depan. Oleh sebab itu, penguatan arsitektur kesehatan global menjadi salah satu prioritas keketuaan Indonesia pada G20,” paparnya.

Menurut Retno, Indonesia akan terus mendorong penguatan peran sentral Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam mengkoordinasikan aksi global di bidang kesehatan.

“Indonesia juga menilai pentingnya satu pandemic treaty yang baru agar dunia lebih siap menghadapi pandemi. Indonesia siap berkontribusi secara konstruktif dalam proses negosiasi pandemic treaty tersebut. Di sisi lain, mekanisme baru pendanaan kesehatan bagi negara berkembang juga harus dibentuk,” tambahnya.

Baca juga : Suntikan Kekebalan Anak Usia 6-11 Tahun Dorong Laju Vaksinasi Covid-19

Mantan Dubes untuk Belanda ini menegaskan, untuk mencapai tujuan tersebut, diplomasi ekonomi juga akan terus diperkuat. Upaya pemulihan ekonomi dilakukan tanpa mengorbankan aspek kesehatan. Penting pula untuk ditekankan bahwa upaya pemulihan ekonomi juga dilakukan dengan memperhatikan lingkungan hidup dan SDG.

“Indonesia bekerja untuk membentuk travel corridor arrangement atau TCA dengan tujuan pemulihan perjalanan lintas batas yang aman saling pengakuan sertifikat vaksinasi dan interoperabilitas platform juga terus dijajaki," jelasnya.

Retno menambahkan, pembahasan intensif sejauh ini sedang dilakukan dengan Malaysia, Singapura, Arab Saudi, India, Australia, Uni Emirat Arab, Turki, Belanda, Serbia, Hongaria Ukraina Kazakhstan dan Uni Eropa. Selain itu, Indonesia juga akan menggalakkan diplomasi kesehatan demi memperbaiki ketahanan kesehatan nasional dan global.

Baca juga : Meninggal Udah 2 Bulan, Masih Dapat Sertifikat Vaksin Covid

"Kerja sama jangka panjang diperlukan termasuk untuk memperkuat infrastruktur kesehatan nasional maupun industri kesehatan baik obat-obatan maupun vaksin," tegasnya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.