Dark/Light Mode

Soal Tren NFT, Ini Harapan Erick Thohir Buat Generasi Muda

Rabu, 19 Januari 2022 18:36 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Antara)
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN, Erick Thohir, angkat suara mengenai tren Non-Fungible Token atau NFT. Menurut dia, NFT bisa mendorong generasi muda tak lagi konsumtif, tapi menjadi kreator.

"Memang yang namanya NFT ini bagian daripada yang dinamakan Metaverse ini menjadi hal yang positif. Karena itu kita mendorong generasi muda Indonesia dengan jumlah populasi yang sangat besar berpotensi untuk menjadi kreator," ujar Erick di Jakarta, Rabu (19/1).

Baca juga : Ini 4 Alasan Hakim Tak Vonis Mati Heru Hidayat

Menurut Erick, saat ini Metaverse berkembang dan menjadi tren, dengan membangun sebuah dunia baru tetapi sistem keuangannya terdesentralisasi. Erick mencontohkan, ketika dulu seorang pelukis menghasilkan karyanya lalu ditransaksikan dari pembeli A ke pembeli B, maka pelukisnya tidak mendapatkan apapun dari transaksi tersebut.

Namun karena sekarang ini ada otentifikasi maka lukisan itu ketika diperdagangkan dan ada teknologi yang namanya cryptocurrency serta sistem blockchain, maka untuk setiap transaksi yang terjadi pelukisnya mendapatkan komisi 5 persen.

Baca juga : Ganti Dirkeu Pegadaian, Erick Thohir dan Dirut BRI Tunjuk Sosok Muda Ferdian Timur

"Maka dari itu kita mendorong generasi muda jangan menjadi generasi yang konsumtif, namun menjadi generasi yang produktif," kata Erick.

Lebih lanjut menjelaskan bahwa dalam game saat  ini ada yang namanya game finance. Dulu ketika main game maka harus mengeluarkan uang, namun sekarang bermain game malah mendapatkan uang. Hal itu menjadi kesempatan bagi generasi muda agar jangan hanya memainkan game namun masuk ke dalam ekosistem dari game tersebut. 

Baca juga : Bareng YouTuber Kondang, Erick Thohir Santap Sayur Asem Betawi Dan Pecak Gurame

“Ke depan konten kreator  menjadi sangat penting. Dan kalau melihat juga banyak riset menyatakan generasi muda Indonesia saat ini ingin menjadi YouTuber atau online gamers. Itu tidak masalah karena berkaitan dengan pembukaan lapangan kerja," katanya.

Menurut Erick, ini bagian dari penciptaan lapangan kerja, karena sampai dengan 2034 Indonesia membutuhkan 17,5 juta tenaga kerja yang melek teknologi. Kalau generasi muda Indonesia tidak melek teknologi maka kesempatan kerjanya bakal diambil lagi oleh bangsa lain. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.