Dark/Light Mode

Atasi Learning Loss

Kemendikbudristek Gencar Terapkan Kurikulum Prototipe

Sabtu, 29 Januari 2022 07:50 WIB
Kepala Badan Standar Kurikulum, Asesmen, dan Perbukuan (BSKAP) Kemendikbudristek) Anindito Aditomo. (Foto: Istimewa)
Kepala Badan Standar Kurikulum, Asesmen, dan Perbukuan (BSKAP) Kemendikbudristek) Anindito Aditomo. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mengembangkan pola belajar siswa agar bisa menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Salah satunya, dengan kurikulum prototipe.

Kurikulum ini diyakini bisa mengatasi hilangnya pengetahuan siswa alias learning loss akibat pandemi Covid-19.

Kepala Badan Standar Kurikulum, Asesmen, dan Perbukuan (BSKAP) Kemendikbudristek) Anindito Aditomo mengatakan, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun berdampak pada kualitas pembelajaran sekolah.

Baca juga : Kemendag Gandeng Kemendikbudristek Luncurkan Penggerak Muda Pasar Rakyat

Berdasarkan data Kemendikbudristek terjadi learning loss yang setara dengan 6 bulan belajar. Data tersebut diambil dari sekolah-sekolah di 4 Provinsi di 7 Kabupaten/Kota.

Kondisi tersebut mendorong Kemdikbudristek mengeluarkan kurikulum darurat yang lebih mementingkan kebutuhan pelajar, terutama di tengah pandemi.

Anindito mengungkapkan, kementeriannya sebetulnya sudah menyusun kurikulum baru sejak 2019. Rencananya, kurikulum tersebut bakal ditetapkan secara berjenjang dan serentak seluruh Indonesia pada 2024.

Baca juga : Kemendikbudristek Dorong Seluruh Tenaga Pendidikan Dilindungi BP Jamsostek

Namun karena ada pandemi, maka kurikulum darurat diberlakukan. Nah, kurikulum darurat ini banyak diambil dari rencana kurikulum baru itu. Karena itu, namanya kurikulum prototipe. Setelah dikembangkan, kurikulum prototipe telah diberlakukan di 2.500 sekolah dan 900 SMK sejak 2021.

“Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar,” ujar Anindito, saat diskusi virtual, kemarin.

Menurutnya, kurikulum prototipe memiliki karakteristik tersendiri yakni, pembelajaran berbasis proyek, fokus kepada materi esensial, dan fleksibilitas guru mengajar kepada murid sesuai kemampuannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.