Dark/Light Mode

Dukung Pertanian Ramah Lingkungan, Kementan Kembangkan Pupuk Organik

Rabu, 9 Februari 2022 10:13 WIB
Wana Tani Muda Banjarnegara lakukan pelatihan pengembangbiakan bakteri Nitrobacter. (Foto: Dok. Kementan)
Wana Tani Muda Banjarnegara lakukan pelatihan pengembangbiakan bakteri Nitrobacter. (Foto: Dok. Kementan)

 Sebelumnya 
"Sehingga peningkatan produktivitas yang diharapkan dapat tercapai dan pertanian yang maju, mandiri dan modern dapat terwujud,” ujarnya.

Dedi juga menambahkan jika saat ini pertanian harus berorientasi bisnis atau keuntungan. "Tujuannya untuk memberikan kesejahteraan kepada petani agar mampu mengelola hasil pertaniannya agar dapat meningkatkan kesejahteraannya," ujarnya.

Sebagai penerima manfaat SIMURP, KEP Wana Tani Muda rutin mengadakan pertemuan di BPP Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara, dengan berbagai agenda, salah satunya terkait pengembangbiakkan bakteri Nitrobackter.

Baca juga : Kasus Harian Turun Lumayan, Kasus Kematian Terus Merayap Naik

Materi tersebut dipilih karena KEP Wana Tani Muda SIMURP memiliki kegiatan utama memproduksi pupuk organik dan bertekad untuk memanfaatkan bahan-bahan sekitar, termasuk bahan dekomposernya

Menurut Untung Setiyanto, salah satu pengurus KEP sekaligus alumni pelatihan pupuk organik Balai Pelatihan Pertanian Soropadan, alasan memilih dekomposer dari Nitrobacter buatan sendiri dikarenakakan ingin belajar dan menghemat biaya.

"Kita mengetahui bahwa Nitrobackter ini sangat diperlukan oleh tanah untuk proses nitrifikasi yaitu proses perubahan amonium menjadi nitrat. Nah Nitrat ini yang akan dimakan oleh tanaman," ujarnya.

Baca juga : Pemerintah Tingkatkan Kesiapan Hadapi Lonjakan Kasus Omicron

Untung Setiyanto juga menambahkan jika pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak biasanya banyak mengandung amoniak. Dengan penambahan Nitrobacter tersebut, pupuk organik akan semakin mudah dan cepat terserap oleh tanah dan tanaman.

Dalam kesempatan ini, juga disepakati beberapa hal sebagai upaya untuk lebih memajukan kelembagaan, SDM dan usaha yang dijalankan oleh KEP, salah satunya adalah kesepakatan untuk mengelola KEP dalam bentuk semisal koperasi.

"Sekarang, anggota KEP kami memang baru 30 orang yang terdiri atas petani-petani milenial di Kecamatan Wanadadi. Namun, harapannya ke depan, dengan pengelolaan KEP yang lebih baik dan profesional, semoga dapat menarik petani-petani milenial lainnya, untuk bergabung bersama kami," ujar Sukir, Ketua Forum Petani Milenial Kecamatan Wanadadi.[KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.