Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jokowi: TNI Polri Tak Bisa Ikut Dalam Demokrasi, Kesetiaan Harus Tegak Lurus
Selasa, 1 Maret 2022 16:18 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, TNI dan Polri tak bisa ikut dalam urusan demokrasi.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam pengarahan kepada peserta Rapat Pimpinan TNI dan Polri di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (1/3).
"Tidak bisa, yang namanya tentara, yang namanya polisi, ikut dalam urusan demokrasi. Di tentara tuh nggak ada demokrasi. Nggak ada yang namanya bawahan, merasa bebas. Tidak sama dengan atasan. Nggak boleh itu," kata Jokowi.
Baca juga : Ukraina-Rusia Masih Panas, Jokowi: Tak Boleh Ada Perang, Kita Harus Sinergi
"Berbicara masalah demokrasi, tidak ada yang namanya di tentara, kepolisian, tidak ada. Hal seperti ini harus mulai dikencangkan lagi. Supaya masyarakat itu melihat, dan bisa kita bawa juga ke arah kedisiplinan nasional," tandasnya.
Jokowi mengingatkan, kedisiplinan ini juga berlaku bagi setiap anggota TNI Polri.
"Hati-hati, ibu-ibu kita juga sama. Kedisiplinanya harus sama. Nggak bisa, misalnya ibu-ibu memanggil atau ngumpulin ibu-ibu yang lain. Memanggil penceramah semaunya, atas nama demokrasi. Sekali lagi, di tentara, polisi nggak bisa seperti itu. Hal-hal sekecil apa pun harus dikoordinir oleh kesatuan. Makro mikronya harus diurus. Jangan tahu-tahu, mengundang penceramah radikal," ucap Jokowi mewanti-wanti.
Baca juga : Djokovic Rela Lepaskan Trofi Kemenangan, Ketimbang Harus Divaksin
Jokowi menuturkan, jika hal-hal kecil tidak mulai didisiplinkan, maka bisa kebablasan. Bisa kehilangan kedisiplinan.
"Di WhatsApp group misalnya, dibacanya gampang. Itu harus hati-hati. Misalnya, berbicara mengenai Ibu Kota Negara (IKN). Hati-hati. Itu sudah diputuskan pemerintah dan disetujui DPR. Di lingkungan TNI Polri, itu tak bisa diperdebatkan. Di sipil, silakan. Disiplin tentara dan Polri beda dengan sipil. Dibatasi oleh aturan pimpinan," beber Jokowi.
Di seluruh dunia, kata Jokowi, tentara punya aturan sendiri. Ada kitab, Undang-Undang Disiplin Tentara yang intinya kesetiaan tegak lurus.
Baca juga : Mantan Napi Ikut Nyalon, Demokrasi Jadi Tak Sehat
"Saya baca-baca, apa sih intinya? Kesetiaan tegak lurus," pungkas Jokowi. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya