Dark/Light Mode

Duet Kapolri-Mendag Sikat Mafia Yang Bikin Migor Langka

Selasa, 15 Maret 2022 16:47 WIB
Kapolri Listyo Sigit Prabowo bersama Mendag Muhammad Lutfi meninjau salah satu produsen minyak goreng, yakni PT Bina Karya Prima (BKP) Gudang Ex Hargas di Jakarta Utara, Selasa (15/3). (Foto: Istimewa)
Kapolri Listyo Sigit Prabowo bersama Mendag Muhammad Lutfi meninjau salah satu produsen minyak goreng, yakni PT Bina Karya Prima (BKP) Gudang Ex Hargas di Jakarta Utara, Selasa (15/3). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar buruk menanti para spekulan. Pasalnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi telah berduet dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Mereka tak bakal kasih ampun kepada mafia yang menyebabkan minyak goreng langka.

Pagi tadi, mereka berdua meluncur ke salah satu produsen minyak goreng, yakni PT Bina Karya Prima (BKP) Gudang Ex Hargas di Jakarta Utara untuk melihat langsung stok dan kelancaran pasokan minyak goreng.

"Mulai dari kebijakan DMO yang diputuskan Pak Mendag. Tadi kami juga langsung bicara dengan produsen CPO yang memiliki kewajiban DMO. Tadi kami tanyakan dari bahan olein, dijual sesuai aturan pemerintah Rp 10.300. Beliau juga menerima dari produsen CPO dengan harga Rp 9.100 dan diolah. Beliau (PT BKP) menjual sampai ke pasar sesuai HET Rp 14 ribu per liter," terang Listyo di Jakarta, Selasa (15/3).

Faktanya, melalui kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) maupun Domestic Price Obligation (DPO) minyak goreng, produksi PT BKP naik dua kali lipat dari biasanya. Karena itu, Listyo bersama jajarannya bakal mengecek ke wilayah lain.

Tujuannya, untuk memastikan kebijakan DMO berjalan lancar. Kebijakan DMO sudah sangat tepat, karena menjamin pasokan minyak goreng untuk membanjiri pasar dalam negeri dan memastikan masyarakat mendapatkan migor dengan kualitas yang terbaik dengan harga yang terjangkau.

Baca juga : KPK Bantah Kolaborasi Dengan Indra Kenz Bikin Video Klip Lagu Antikorupsi

Kebijakan ini juga sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen CPO terbesar dunia yang akhirnya dapat menentukan pergerakan harga CPO di pasar internasional.

"Tadi sudah saya tanyakan, dari proses itu PT BKP masih mendapatkan margin. Jadi, kita akan ngecek lagi terkait fenomena di pasar yang harganya melompat. Sementara dari pabriknya langsung, harga sesuai dengan pemerintah," tegas mantan kabareskrim Polri ini.

Tinjauannya di PT BKP menjadi tolok ukur kepolisian saat meninjau pabrik lain. Misalnya, dengan kebijakan DMO ini apakah justru ada pabrik yang produksinya normal, menurun, atau bahkan tidak berproduksi sama sekali.

Lulusan akademi kepolisian tahun 1991 ini pun mengapresiasi penyuplai CPO dan olein yang telah melaksanakan aturan Mendag. Terlebih, jika semua produsen minyak goreng bisa melipatgandakan produksinya, seperti halnya PT BKP.

"Karena itu, produksi di sini tentunya menjadi contoh bagi kita semua, bagi pabrik yang lain, ternyata beliau  bisa melakukan itu. Ini menjadi catatan kami untuk melakukan pengecekan di tempat lain, terkait adanya perbedaan harga yang terjadi di pasar," imbuh Listyo.

Baca juga : Isu Kenaikan The Fed, Bikin Rupiah Tertekan

Di tempat yang sama, Mendag berterima kasih kepada Kapolri, karena di tengah kesibukan, justru memprioritaskan, melihat langsung proses produksi minyak goreng di tingkat produsen.

"Jadi kapolri sudah melihat bahwa ketika dikerjakan dengan baik, pasti bisa jalan," ucap Lutfi.

Sehingga, yang menjadi tugas bersama adalah menyelesaikan persoalan minyak goreng yang masih sulit didapatkan masyarakat. Padahal, berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak 28 hari terakhir, sudah terkumpul lebih dari 500 juta liter minyak goreng untuk masyarakat.

Meski jumlahnya berlimpah, harga yang ada di pasaran belum sesuai HET pemerintah. Yakni harga minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan harga minyak goreng premium Rp 14 ribu per liter.

Lutfi yakin betul, kebijakan DMO dan DPO seharusnya menjadi tonggak sejarah bahwa Indonesia sebagai salah satu produsen CPO terbesar bisa mendikte harga internasional. Namun, masih ada pelaku usaha yang memanfaatkan momentum ini untuk mengeruk keuntungan semata.

Baca juga : Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi, HappyHigh21 Bagikan Nasi Bungkus

"Sekarang ini kami juga masih melihat kemungkinan-kemungkinan. Karena tingginya harga CPO dunia, menyebabkan orang-orang yang sebelumnya tidak berpikir untuk berbuat curang, bisa-bisa berbuat curang Pak Kapolri," ungkap Mendag.

Mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini juga tak akan memberi ampun kepada para spekulan yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng.

"Nah ini yang kami cek. Kami peringatkan, terutama bagi mafia minyak goreng yang berusaha mendapat keuntungan sesaat, kami akan data, kami tertibkan, dan kami akan sikat bersama," ancam Lutfi. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.