Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bertemu Menlu Mesir, Siti Bahas Lingkungan Hingga Energi Terbarukan

Sabtu, 19 Maret 2022 11:39 WIB
Menteri LHK) Siti Nurbaya melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Republik Arab Mesir, Mr. Sameh Shoukry di Jakarta (18/3)
Menteri LHK) Siti Nurbaya melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Republik Arab Mesir, Mr. Sameh Shoukry di Jakarta (18/3)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya bersama Menteri Luar Negeri Republik Arab Mesir, Mr Sameh Shoukry melakukan penandatanganan MoU bidang perlindungan lingkungan dan kerja sama pembangunan berkelanjutan. 

Kedua negara sepakat untuk kerja sama dalam bidang pengelolaan keanekaragaman hayati dan kawasan lindung, perubahan iklim, penanganan limbah, pengelolaan Bahan dan limbah berbahaya, pendidikan dan kesadaran lingkungan, energi terbarukan, dan pengendalian polusi.

Dalam sambutannya, Menteri Siti memberikan penjelasan perihal kebijakan FOLU Net Sink 2030 dan implementasinya. Di mana, Indonesia menargetkan, pemenuhan FoLU Net Sink pada 2030 untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang sejalan dengan Perjanjian Paris.

“Sehingga pada tahun 2030 emisi karbon menjadi netral, dan penyerapan atau penyimpanan karbon alam akan lebih besar daripada emisi karbon di sektor kehutanan,” kata Siti usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Republik Arab Mesir, Mr Sameh Shoukry di Jakarta Jumat (18/3). 

Menteri dari Partai NasDem ini menerangkan, sektor FoLU berkontribusi terhadap 60 persen target pengurangan emisi Indonesia ini akan mencapai penyerapan karbon bersih pada tahun 2030 dan “Net Zero” pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Baca juga : Menguasai Bahasa Asing, Kunci Persaingan Di Era Globalisasi

“Capaian FoLU Net Sink akan dilakukan melalui, Pencegahan atau Penurunan Laju Deforestasi Hutan, Degradasi Hutan Konsesi, Pembangunan Hutan Tanaman, Pengelolaan Hutan Lestari, Rehabilitasi Dengan Rotasi dan Non-Rotasi, Pengelolaan Lahan Gambut, Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Pengelolaan Mangrove,” tuturnya.

Selanjutnya, Siti mengatakan, setelah 2030 sektor FOLU ditargetkan sudah dapat menyerap GRK bersamaan dengan kegiatan  penurunan emisi GRK dari aktivitas transisi energi atau dekarbonisasi serta kegiatan eksplorasi sektor lainnya, tidak terkecuali sektor pertanian, untuk mencapai netral karbon/net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.     

Pada 24 Februari 2022 telah diteken Keputusan Menteri LHK nomor 168 mengenai Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 yang diharapkan dapat dapat meningkatkan upaya bersama semua pihak secara simultan dan sistematis dalam pengendalian perubahan iklim. 

Melalui Keputusan Menteri LHK ini, maka operasional pelaksanaan FOLU Net Sink 2030 akan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan hutan lestari, serta tata kelola lingkungan dan karbon.

Baca juga : Bertemu Wapres RI, Menlu Kenya Puji Batik Dan Merdunya Kicauan Jalak

Tahun ini, Indonesia maupun Mesir mempunyai peran sangat penting berkaitan dengan agenda internasional yang diselenggarakan selama 2022. Peran Indonesia sebagai Presidensi G20 dan Mesir sebagai Presiden COP27 UNFCCC memberikan kesempatan lebih luas bagi kedua negara untuk menyinergikan agenda internasional berkaitan dengan lingkungan dan perubahan iklim.

Dalam perspektif sejarah, Indonesia dan Mesir memiliki hubungan baik mengingat Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947. Kedua negara mempunyai posisi sama utamanya dalam menjaga perdamaian dunia. 

Kunjungan Menteri Luar Negeri Mesir ini merupakan kunjungan resmi dengan membawa pesan penting dari Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi kepada Presiden Joko Widodo. Kunjungan Menteri Luar Negeri Republik Arab Mesir dalam kapasitasnya sebagai Presiden COP 27 UNFCCC.

Pertemuan ini juga mendiskusikan mengenai keterlibatan kedua negara dalam COP27 UNFCCC mendatang. Kedua pihak juga menjajaki potensi kerja sama bidang lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. 

Baca juga : 2 Laga Sisa, Maung Bandung Kudu Fokus Hingga Peluit Terakhir

Paska COP26 UNFCCC Glasgow, yang menghasilkan Pak Iklim Glasgow kedua negara menekankan pentingnya pengurangan emisi serta penggunaan emisi terbarukan dan menjanjikan lebih banyak bantuan pendanaan bagi negara-negara berkembang. [MFA]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.