Dark/Light Mode

2020, Jargas Siap Aliri Lebih Dari 290 Ribu Rumah

Minggu, 23 Juni 2019 11:12 WIB
Ilustrasi penggunaan jargas untuk kebutuhan rumah tangga (Foto: Humas ESDM)
Ilustrasi penggunaan jargas untuk kebutuhan rumah tangga (Foto: Humas ESDM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tetap melanjutkan pembangunan jaringan gas (jargas), sebagai salah satu prioritas program pro-rakyat di sektor ESDM.

Rencananya, pada tahun 2020 akan terbangun tambahan 293.533 Sambungan Rumah Tangga (SR) di 53 kota/kabupaten dengan dengan usulan anggaran sebesar Rp 3,52 triliun.

Baca juga : Happy Bisa Lebaran Di Rumah

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, usulan dana APBN tersebut naik dari anggaran tahun 2019. "Usulan ini naik empat kali lipat dari pagu jargas tahun 2019, yang hanya sebesar Rp 799,96 miliar. Dengan tambahan ini, total lebih dari 690 ribu rumah akan teraliri jargas," kata Agung di Jakarta, Minggu (23/6).

Sebagai informasi, hingga akhir tahun 2019, pemerintah akan menyelesaikan 78.216 sambungan rumah tangga (SR) di 17 kota/kabupaten. Sementara, total pembangunan jargas hingga 2018 berjumlah 325.852 SR yang tersebar di 40 kota/kabupaten.

Baca juga : Tarif MRT Mahal, Tapi Penumpangnya Banyak

Dengan penambahan di tahun 2019 dan 2020, maka total akan terpasang 697.601 SR jargas. Pemerintah menargetkan pembangunan jargas bisa mencapai 4,7 juta SR pada 2025.

Pembangunan jargas merupakan salah satu cara pemerintah, untuk memberikan kemudahan terhadap penyediaan gas kepada masyarakat, melalui pembangunan infrastruktur. "Kami asumsikan satu rumah tangga mengkonsumsi dua tabung LPG 3 kg per bulan, maka jargas tahun depan bisa menghemat konsumsi LPG sebanyak 21,13 ribu metrik ton (MT)," jelas Agung.

Baca juga : Sampai Tadi Siang, Lebih dari 52 Ribu Orang Kunjungi Ancol

Meskipun konsumen tidak mendapatkan subsidi langsung dari gas yang disalurkan melalui jargas, namun harganya lebih murah dibandingkan LPG. Selain itu, dari segi keamanan dan kenyamanan juga akan bertambah.

Di beberapa kota, harga untuk Rumah Tangga (RT) -1 dan Pelanggan Kecil (PK) -1 dibandrol Rp 4.250 per meter kubik lebih murah ketimbang harga pasar gas LPG 3 kilogram (kg), yang berkisar antara Rp 5.013 sampai dengan Rp 6.266 per meter kubik. "Setidaknya, ini salah satu cara menekan angka subsidi LPG," tandas Agung. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.