Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sarankan Buah Manggis Buat Ekspor

Jokowi Larang Rakyat Jambi Tanam Sawit Di Lahan Sosial

Senin, 17 Desember 2018 09:39 WIB
Presiden Jokowi saat menyerahkan SK Perhutanan Sosial di Taman Hutan Pinus Kenali, Kota Jambi, Minggu (16/12). (Foto: BPMI)
Presiden Jokowi saat menyerahkan SK Perhutanan Sosial di Taman Hutan Pinus Kenali, Kota Jambi, Minggu (16/12). (Foto: BPMI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jokowi akan mencabut Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial yang dimiliki para petani, kalau lahan yang diberikan tidak dikelola dengan baik. Termasuk izin perusahaannya.

TAK hanya itu, lahan gratis itu sebaiknya juga ditanami buah manggis untuk diimpor ke sejumlah negara. Stop menanam sawit. Hal itu dikatakan Presiden Jokowi saat acara pembagian SK Perhutanan Sosial di Taman Hutan Kenali, Jambi, kemarin. Di acara itu, Jokowi membagikan 92 SK kepada 8.100 KK dengan jumlah lahan hampir 92 ribu hektare. Artinya, setiap KK akan mendapat lahan garapan sekitar 10 hektare.

Baca juga : Tangisan Iringi Penyerahan Jenazah Korban Pesawat Lion

“Saya berikan 92 ribu hektare lahan untuk masyarakat untuk digarap jangka waktunya selama 35 tahun,” kata Jokowi, yang disambut tepuk tangan sekitar 3.000 masyarakat yang hadir. Presiden mengingatkan masyarakat agar memanfaatkan lahan tersebut dengan baik. Ia akan mengecek bersama pemda. Jika ditemukan, ada lahan yang terbengkalai, maka SK itu akan dicabut. Peraturan itu, juga berlaku bagi perusahaan besar yang dipercaya pemerintah untuk menggarap lahan hutan untuk industri.

“Peraturan perusahaan besar dan masyarakat sama saja. Nanti akan saya cek, kalau ternyata ada satu meter pun yang tidak digarap, maka SK akan dicabut,” tegas Jokowi. Mantan gubernur DKI ini pun mengimbau supaya jangan lagi menanam sawit karena kurang bernilai ekonomis.

Baca juga : Akan Guyur Duit, Jokowi Nyenengin Prajurit

“Jangan lagi tanam sawit. Cari tanaman lain yang lebih bernilai tinggi,” ujarnya. Jokowi punya alasan kenapa melarang menanam sawit. Menurutnya, saat ini Indonesia sudah kelebihan produksi sawit. Kalau suplai sawit kebanyakan, justru malah akan merugikan. Harga sawit dipasar dunia akan dipermainkan, akibatnya harganya akan anjlok dan merugikan petani dan perusahan produsen sawit.

“Di Indonesia sudah terlalu banyak sawit, luasnya sudah sekitar 13 juta hektare dengan produksi mencapai 42 juta ton per tahun. Kalau terlalu banyak suplai, maka kita yang akan rugi,” jelasnya. Karena itu, Jokowi menyarankan menanam pohon lain seperti manggis. Sebabnya, lahan manggis masih sangat jarang, dan Indonesia merupakan negara pengekspor manggis.

Baca juga : Program Hutan Sosial Tingkatkan Ekonomi Rakyat

Beberapa negara seperti Jepang, China, Hong Kong, Thailand, Singapura, Saudi Arabia, Qatar, Belanda, Selandia Baru, Vietnam merupakan negara tujuan ekspor manggis. Tapi, justru Indonesia kewalahan dengan permintaan itu, karena lahan manggis masih sedikit. “Tanam manggis, kopi, kepayang, cengkeh dan tanaman lain masih jarang dan banyak diminati,” jelas Jokowi. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.