Dark/Light Mode

Manfaatkan Teknologi Digital

Pelaporan Hepatitis Akut Dibuat Segesit Covid-19

Rabu, 18 Mei 2022 07:55 WIB
Ilustrasi. Hepatitis Akut. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi. Hepatitis Akut. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Ini penting sekali. Karena dalam digitalisasi penyakit-penyakit infeksi itu merupakan ancaman kesehatan global. Kalau sistem pencatatan pelaporan pelaporan telat, maka respons kita juga pasti akan terlambat,” ucap Maxi.

Meski sekarang masalah Covid belum kelar, bukan berarti hepatitis akut bisa dikesampingkan. Hepatitis akut ini sangat serius karena yang diserang adalah anak-anak. Mereka adalah calon penerus bangsa.

Maxi memperkirakan, persebaran hepatitis akut ini sudah mencapai lebih dari 20 negara. Sampai sekarang pun, belum diketahui penyebabnya.

Baca juga : Hepatitis Akut Sama Sekali Tak Berkaitan Dengan Vaksin Covid-19

“Hepatitis yang baru dideteksi di bulan April mulai dari Inggris Raya sebanyak 10 kasus. Kemudian berkembang ke negara lain, Skotlandia dan sekarang yang sampai di Indonesia,” ungkapnya.

Dia menceritakan, ketika beberapa negara sudah mendeteksi hepatitis akut, maka Kemenkes langsung merespons dengan membuat edaran untuk waspada.

Baru tiga hari edaran disosialisasikan, rupanya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sudah ditemukan kasus hepatitis akut. Sejak itu sampai sekarang, pencatatan pelaporan itu masih dianggap belum tertib.

Baca juga : Kemenkes Siapkan 4 Jurus Antisipasi Penyebaran Hepatitis Akut

Senada, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, pihaknya terus memperkuat deteksi dengan melakukan penyelidikan epidemiologi, melakukan analisis pathogen menggunakan teknologi Whole Genome Sequencing (WGS) dan pengembangan pelaporan kasus menggunakan sistem NAR.

“Kami juga menyusun pedoman tata laksana terkait kasus hepatitis akut ini,” tuturnya.

Kemenkes telah menunjuk RSPI Sulianti Saroso sebagai salah satu RS rujukan untuk kasus hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini.

Baca juga : IDI: Butuh Banyak Syarat Menetapkan Hepatitis Akut Jadi Pandemi

RSPI Sulianti Saroso ditunjuk karena dinilai memiliki tenaga kesehatan yang akseptabel dan fasilitas kesehatan yang memadai, seperti ruangan berte­kanan negatif dan laboratorium pemeriksa.

“Publik juga perlu meningkatkan kewaspadaan seperti mencuci tangan pakai sabun, memasak makanan dan minuman hingga matang, menggunakan alat makan yang bersih, menghindari kontak dengan orang sakit, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan,” imbaunya. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.