Dark/Light Mode

Bantah Kecolongan Soal Aktivitas Khilafatul Muslimin

BNPT: Ini Fenomena Era Demokrasi

Senin, 20 Juni 2022 22:32 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Fajar Elpradianto/Rakyat Merdeka)
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Fajar Elpradianto/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar Boy juga membantah pihaknya kecolongan dengan keberadaan Khilafatul Muslimin yang sebenarnya sudah ada sejak 1997. Ia menilai, terungkapnya kelompok tersebut karena era reformasi yang terjadi di Indonesia saat ini.

"Bukan kecolongan, jadi ini fenomena di era demokrasi. Jadi ketika dulu sebelum era reformasi semua serba tertutup. Di era reformasi yang semua serba terbuka, serba transparan bermunculan berbagai organisasi," Boy usai konferensi pers, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (20/6).

Baca juga : Pesantren Khilafatul Muslimin Tak Terdaftar Di Kemenag

Dia mengungkapkan, Khilafatul Muslimin belum dinyatakan sebagai organisasi teroris. Tetapi, organisasi pimpinan Abdul Qadir Hasan Baraja ini masih tergolong organisasi yang intoleran. "Kenapa intoleran? Karena tidak mengakui sistem hukum dan pemerintah," tutur mantan Kadiv Humas Polri ini.

Menurut dia, selain Khilafatul Muslimin, masih banyak ormas-ormas lainnya yang memanfaatkan kebebasan demokrasi untuk menyebarkan ideologinya.

Baca juga : Menguatnya Imigran Muslim Di Negara Maju

"Di mana kita tahu pascareformasi kan kita terbuka. Di situlah masuk peluang pengusung-pengusung ideologi yang tidak sejalan dengan ideologi kita," tutur dia.

"Jadi apa yang hari ini terjadi, dengan KM (Khilafatul Muslimin) kemungkinan terjadi pada kelompok-kelompok yang belum tersentuh," imbuh eks Kapolda Papua ini. 

Baca juga : BNPT: Yang Dukung ISIS Harus Disanksi Hukum

Boy pun mengingatkan, perlu peran aktif masyarakat untuk mengatasi penyebaran ideologi kontemporer yang bertentangan dengan Pancasila saat ini berkembang di masyarakat.

"Fenomena masuknya ideologi kontemporer vs ideologi Pancasila itu adalah realita kita harus kelola bangsa ini dengan terus membangunkan semangat kesadaran kolektif," tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.