Dark/Light Mode

Pantauan Dari Arab Saudi

Katering Bagus, Tapi Nasinya Dikomplen Nih Pak

Minggu, 26 Juni 2022 07:55 WIB
Tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Makkah saat inspeksi ke lapangan setelah menerima sampel dari salah satu perusahaan katering, Sabtu (25/6/2022). (Foto: Sophan Wahyudi/RM)
Tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Makkah saat inspeksi ke lapangan setelah menerima sampel dari salah satu perusahaan katering, Sabtu (25/6/2022). (Foto: Sophan Wahyudi/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Makkah melakukan inspeksi ke perusahaan katering, setelah menerima sampel nasi yang teksturnya keras dan baunya kurang sedap.

Sampel diterima Tim Sanitasi Food And Security pada Sabtu (25/6) pagi pukul 06.32 WAS. Tim terdiri dari Lucky Aris, Ade Mashuri, dan Sutrisno Cipto Harjo. Pantauan wartawan foto Rakyat Merdeka Sophan Wahyudi yang ikut dalam inspeksi itu, tim tiba di salah satu perusahaan katering pukul 08.52 waktu setempat. Mereka diterima pemilik perusahaan katering Hamdani dan Kepala Juru Masak Lugiawan Abidin.

Lucky yang memimpin Tim Sanitasi Food And Security langsung menuju tempat pengolahan makanan. Kebetulan, pada saat itu, perusahaan katering sudah selesai produksi untuk makan malam jemaah haji Indonesia. Tapi, mereka tak langsung mencicipi makanan. Tim mengecek dulu tempat proses pengolahan makanan, serta ruangan basah dan ruang kering.

Baca juga : Wah, Bisa Rame Nih...

Ruang kering, digunakan untuk menyimpan bahan baku masak. Mulai dari bumbu, rempah-rempah, beras, minyak, kecap, saus dan lainnya. Sementara ruang basah, untuk penyimpanan bahan baku masak seperti sayur, daging dan ikan. Masing-masing bahan baku masak ditempatkan terpisah dengan suhu yang sudah disesuaikan. “Sesuai aturan, penyimpanan daging diatur suhunya 0 sampai 5 derajat,” tutur Lucky.

Senada, Ade Mashuri mengatakan, secara umum proses penyimpanan dan pengelolaan makanan yang disajikan perusahaan katering ini sudah baik dan bersih. Para petugas pengelola makanan terlihat menggunakan alat pelindung diri lengkap mulai dari sarung tangan, celemek sampai penutup kepala.

Tim kemudian mencoba opor ayam yang disajikan untuk jemaah haji. Hasilnya, baik. Meski begitu, Tim Sanitasi Food and Security merekomendasikan perusahaan katering agar mengganti nasi yang disajikan. “Nasinya jangan disajikan dan lebih baik diganti,” pinta Ade Mashuri.

Baca juga : Hewan Kurban Cukup, Tapi Tetap Waspada Krisis PMK

Dia menduga, bau apek pada nasi karena berasnya sudah lama. Meski begitu, Ade menilai, secara umum menu yang disajikan perusahaan katering yang dilakukan inspeksi sudah baik. Sementara menurut pemilik katering, beras itu bukan berasal dari Indonesia. “Berasnya kita impor langsung dari Thailand,” ungkap Hamdani.

Sementara itu Lugiawan Abidin, sang juru masak, menyampaikan terimakasih kepada Tim Sanitasi Food And Security PPIH Arab Saudi Daker Makkah. Tim kemudian melanjutkan inspeksinya ke hotel yang ditempati para jemaah haji. Mereka mengecek kamar dan kamar mandi. Salah satu yang dicek, adalah soal air.

Selain itu, tim juga melakukan edukasi kepada para jemaah untuk selalu mengenakan masker. PPIH juga menyiapkan tim yang selalu memeriksa kesehatan para jemaah agar tetap bugar selama menjalani ibadah haji. â– Laporan Sophan Wahyudi dari Saudi Arabia

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.