Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepala BNPT Dan Meutia Hatta: Pendidikan Karakter Jadi Jurus Utama Bendung Ideologi Transnasional

Selasa, 12 Juli 2022 11:13 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, saat bertemu dengan Meutia Hatta. (Foto: Humas BNPT)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, saat bertemu dengan Meutia Hatta. (Foto: Humas BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, pendidikan karakter penting sebagai benteng pelindung generasi muda dari ideologi transnasional.

Utamanya, ideologi hasil dari penyalahgunaan narasi agama yang menciptakan intoleransi atau eksklusivisme di masyarakat.

Menurut Boy Rafli, pembentukan karakter melalui pendidikan agama menjadi salah satu solusi dalam menghadapi fenomena penyalahgunaan narasi agama tersebut.

Baca juga : Sukidi: Karakter Dasar Islam, Lapang dan Toleran

Dia menyebut, Indonesia beruntung memiliki alim ulama yang tidak hanya menjunjung tinggi nilai agama saja, tetapi juga nasionalisme.

Nilai agama dan nasionalisme yang berjalan beriringan ini harus digiatkan dalam mendidik generasi muda yang rentan terpapar ideologi transnasional melalui interaksi secara langsung, maupun melalui dunia maya.

Jangan sampai ada oknum yang membenturkan kedua nilai tersebut. Apalagi, yang menggunakan narasi keagamaan untuk mengajarkan perilaku kekerasan yang mengarah kepada terorisme. Ditegaskan Boy, tidak ada agama apa pun yang mengajarkan kekerasan.

Baca juga : Kepala BNPT Ajak 6.576 Praja IPDN Jadi Garda Terdepan Jaga NKRI Dari Ideologi Radikal Terorisme

“Keislaman dibawa oleh ulama-ulama kita membawa nilai toleransi, beda sama mereka (kelompok teror) yang mau bunuh diri, melakukan kekerasan, mereka membenturkan antara nilai agama dan negara. Agama memberikan kedamaian, tapi begitu mempromosikan kekerasan pasti itu memanipulasi agama," tegas Boy Rafli, saat bertemu dengan Meutia Hatta, seperti keterangan yang diterima RM.id, Selasa (12/7).

Puteri proklamator Mohammad Hatta itu menambahkan, selain nilai agama dan nasionalisme, jiwa sosial juga harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Hal tersebut dilakukan agar anak-anak peka dengan lingkungan sekitarnya dan mengayomi perbedaan yang ada.

"Kalau mereka diajari untuk bersahabat, tanggap, menolong orang lain yang susah, mereka akan kenal betul daerahnya, orang-orang disekitar mereka, maka mereka tidak mudah untuk dipengaruhi (ideologi transnasional) kan mereka sehari-hari sudah terekspos pada kehidupan," kata Meutia Hatta.

Baca juga : Gelar Table Manner, Undira Tingkatkan Lulusannya Berstandar Internasional

Dalam menggiatkan pendidikan karakter, BNPT selama ini telah menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi lintas agama dan instansi pendidikan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.